Strategi Khusus Pelatih Tim Liga 1 Hadapi Bulan Ramadhan

KOMPAS.com – Kompetisi Liga 1 2023-2024 mendekati laga krusial yang bakal menentukan nasib masing-masing tim musim ini menyisakan enam laga.

Namun, situasinya tidak akan mudah karena tiga laga berbarengan dengan datangnya bulan Ramadhan 1445 Hijriah. Pemain yang muslim akan menjalani ibadah puasa dengan tantangan aktivitas fisik latihan tim.

Menghadapi situasi itu, masing-masing pelatih di Liga 1 sudah menyiapkan strategi khusus, selain kebugaran fisik pemain yang prima menatap setiap laga.

Untuk itu, beberapa strategi khusus pun telah disiapkan pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro.

Baca juga: Tiga Tim Promosi ke Liga 1, Warna Baru untuk Liga Indonesia

Ia sudah memaksimalkan waktu sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dendi Santoso dkk digenjot dengan beragam porsi latihan.

Sebab, tim akan bertolak ke Tangerang untuk menghadapi pekan ke-29 Liga 1 2023-2024 melawan Persita Tangerang yang sudah memasuki bulan puasa.

Selain itu, dia juga menjaga kondisi pemain Arema FC dengan asupan nutrisi gizi agar metabolisme tetap prima meski harus bermain di tengah menjalankan ibadah puasa.

"Ada tiga hari untuk kami latihan normal sampai Minggu, pagi kami akan latihan terakhir sebelum puasa. Senin, kami perjalanan ke Tangerang, itu rencana kami dan tentunya itulah kami harus banyak asupan nutrisi suplemen makanan karena metabolisme berubah,” tutur Widodo C Putro.

"Saya harap ini menjadi pekerjaan rumah buat kami juga bagaimana menyiasatinya," katanya.

Baca juga: Klasemen Liga 1 2023-2024 Pekan ke-25, Borneo Masih di Puncak

Sementara itu, pelatih Bali United Stefano Cugurra merasa sudah tidak kaget menghadapi situasi bertanding di tengah bulan Ramadhan.

Apalagi ia sudah berpengalaman menghadapi situasi serupa semasa masih melatih Persija Jakarta dan kemudian Bali United.

Ia juga memastikan program latihan tetap berjalan seperti biasa dengan intensitas yang normal. Hanya, latihan akan lebih banyak digelar malam hari.

Dengan menggeser waktu latihan, pelatih asal Brasil itu memberi kesempatan kepada pemain Bali United, khususnya yang beragama Islam, untuk bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Kami sudah pernah menjalankan laga saat bulan Ramadhan untuk yang muslim puasa. Waktu saya di Persija dan Bali United sendiri sudah terbiasa. Kami akan latihan malam setelah yang muslim buka puasa," ujar pelatih yang biasa disapa Teco itu.

“Saya pikir program ini tidak ada masalah dan tetap intensitas dalam latihan. Liga tahun ini juga lebih bagus. Selain itu, kami punya lapangan sendiri, jadi tidak usah cari-cari atau sewa-sewa lapangan seperti sebelumnya, jadi tidak ada masalah,” katanya.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih Bali United asal Brasil di Liga 1 2023-2024 Stefano Cugurra.

Terkait kesiapan menghadapi pertandingan di tengah bulan Ramadhan, baginya tidak ada masalah.

Menurut dia, saat ini yang paling utama adalah masa recovery. Masa jeda dari laga satu ke laga selanjutnya cukup singkat karena jadwal pertandingan cukup padat di sisa kompetisi musim ini.

"Seperti yang saya bilang tak ada permasalahan, kami tidak ada waktu banyak untuk latihan, waktu kami benar-benar push untuk recovery menyesuaikan jadwal agar pemain tetap fit dan tidak cedera," kata Stefano Cugurra.