KOMPAS.com - Bek senior Maman Abdurahman menutup Liga 1 2023-2024 bersama Persija Jakarta dengan rasa bangga dan bahagia. Meski gagal membawa Persija ke posisi terbaik, satu impiannya berhasil terwujud di penghujung musim.
Mimpi Maman itu tak lain adalah bermain bersama sang putra, Rafa Abdurrahman, dalam suatu pertandingan profesional.
Sebelumnya ia sempat mengutarakan enggan pensiun sebelum keinginan tersebut tercapai. Motivasi tersebut yang membuatnya tetap trengginas berkompetisi di level tertinggi Liga Indonesia pada usianya yang ke-41.
Padahal pemain-pemain seangkatannya seperti Bambang Pamungkas, Firman Utina, Atep, Ponaryo Astaman dll sudah gantung sepatu beberapa tahun yang lalu.
Baca juga: Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan
Momen yang Maman dan keluarganya tunggu-tunggu pun terjadi pada laga terakhir pekan ke-34 melawan PSIS Semarang, Selasa (30/4/2024).
Maman Abdurrahman diturunkan pada menit ke-68 menggantikan Oliver Bias. Kemudian di penghujung laga pelatih Thomas Doll menurunkan Rafa Abdurrahman menggantikan Maciej Gajos menit ke-90+3’.
Laga ditutup dengan kemenangan 2-1 tim berjuluk Macan Kemayoran yang membuat momen ayah dan anak tersebut semakin istimewa.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pelatih Thomas Doll atas kesempatan tersebut.
“Saya mau mengucapkan terima kasih sama Coach dan staff karena sudah memberi kesempatan saya bermain dengan anak saya. Itu yang cukup luar biasa istimewa,” ujar mantan bek Timnas Indonesia tersebut.
“Saya tidak bisa berbicara lagi untuk Coach Thomas karena telah memberikan sesuatu yang berharga untuk saya,” imbuhnya.
Maman sendiri sudah pernah merasakan hampir semua di sepak bola Tanah Air. Ia pernah merasakan gelar Juara Liga 1 2018 bersama dengan Piala Presiden 2018, juga juara Piala Menpora 2021.
Di level individu, ia pernah menyabet penghargaan Pemain Terbaik Liga Indonesia 2006 silam.
Ia juga mengukir cerita bersama Timnas Indonesia di berbagai kompetisi internasional seperti Pra Olimpiade, Piala Asia, SEA Games dan Piala AFF.
Kini ceritanya sebagai pemain profesional sudah sampai bab akhir dan ia senang memiliki penerus warisan.
“Alhamdulilah Rafa bisa mengikuti, sebenarnya saya beruntung karena tidak memaksakan dia main bola tapi dirinya sendiri mau untuk menjadi pemain bola,” ujar pemain bernomor punggung 56 tersebut.