"Klub wajib menghormati regulasi medis dan mematuhinya, tanpa harus menunggu munculnya isu baru untuk bereaksi. Kita tidak boleh mengizinkan klub, terutama timnas, untuk terus kecolongan," katanya.
Baca juga: Striker PSS yang Sempat Ditangani Dokter Gadungan Siap Kembali pada 2024
Selain itu salah satu celah yang tidak kalah cukup menjadi perhatiannya dr. Donny Kurniawan, Sp.KO adalah kehadiran dokter-dokter asing atau staf medis asing.
Sebab, proses verifikasi administrasinya tentu membutuhkan usaha yang lebih ekstra daripada tim-tim medis lokal.
"Yang harus diawasi juga adalah penggunaan tenaga medis asing yang dibawa oleh pelatih asing. Contohnya, yang paling sering adalah fisioterapis. Yang paling menyedihkan adalah ketika klub juga terlibat dalam upaya menutupi informasi," tuturnya.
Pria lulusan Spesialis Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia ini pun memberikan beberapa tips untuk meminimalisasi jika terjadi kesalahan dalam memilih dokter.
Salah satunya dengan memilih dokter dengan latar belakang dan rekam kerja yang jelas.
Selain itu, klub juga bisa mengonfirmasi kepada lembaga yang bekerja mengenai kinerja dan kredibilitas sang dokter.
Baca juga: Fenomena Dokter Gadungan: Kiper Timnas Indonesia Nyaris Celaka, PSS Tempuh Jalur Hukum
Dr. Donny Kurniawan, Sp.KO menceritakan pengalaman pribadinya saat bergabung dengan tim klub Liga 1 Indonesia.
Ia menjalin kerjasama dengan rumah sakit tempat sehari-seharinya bekerja untuk bekerja sama dengan klub sehingga memudahkan dalam hal rujukan dll.
"Ada juga dokter dari klub yang berasal dari daerah, yang merupakan dokter di RSUD dan bekerja paruh waktu di klub," kata mantan dokter Persija Jakarta itu.
Masalah dokter gadungan ini kembali mengemuka setelah tertangkapnya Elwizan Aminuddin.
Dia dokter gadungan yang pernah bekerja di sejumlah klub besar Liga Indonesia dan timnas Indonesia U19. Terakhir kedoknya diketahui saat bergabung dengan klub sepak PSS Sleman.
Setelah dalam pencarian dua tahun, dia ditangkap di Cibodas pada Rabu (24/1/2024) lalu.
Dalam melancarkan aksinya, ia bermodalkan ijazah palsu melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia. IJazah palsu tersebut didapatkan dari mengunduh di internet dan mengeditnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.