SURABAYA, KOMPAS.com – Pelatih Paul Munster kembali ke Indonesia dengan menerima pinangan manajemen Persebaya Surabaya di sisa Liga 1 2023-2024 ini.
Ia merasa lebih lancar dalam menggunakan Bahasa Indonesia meski belum benar-benar fasih. Karena itu, ia merasa tak ada masalah soal komunikasi dengan pemain.
Padahal hampir dua tahun, ia telah meninggalkan Indonesia sejak terakhir menangani Bhayangkara FC di Liga 1 2021-2022 lalu.
Paul Munster menilai ada perbedaan dari musim pertamanya melatih di Indonesia dan saat ini bersama Persebaya.
Walaupun dalam beberapa tahun terakhir ia menjalani kesibukan sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FABD).
“Cepat adaptasi, tidak terlalu lama. Perlahan saya juga akan belajar Bahasa Indonesia,” kata mantan pelatih Timnas Vanuatu itu.
Bergabungnya ia ke Persebaya membuatnya senang menghadapi tantangan tersendiri. Apalagi sepanjang musim ini performa tim cenderung inkonsisten.
Setelah seminggu memimpin tim, Paul Munster merasa senang dengan suasana dialami.
Ia merasa banyak mendapat dukungan dari semua elemen tim termasuk suporter Persebaya, Bonek dan Bonita.
Semua menaruh harapan besar kepadanya untuk bisa memperbaiki performa tim di sisa laga musim ini.
“Saya sangat exited berada di sini, saya juga butuh support semua. Mindset saya sekarang coba melakukan hal-hal yang lebih positif lagi ke depannya agar lebih baik,” ujar pelatih berusia 41 tahun itu.
“Saya sangat excited malah ingin main sekarang,” imbuhnya.
Baca juga: Persebaya Kirim Sinyal Persiapan Musim Depan, Percaya Munster
Meskipun target yang diberikan manajemen, ia merasa tak terbebani.
Ia akan berusaha menjawab kepercayaan manajemen dengan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.
“Saya mencoba memenangkan pertandingan dan step by step fokus untuk jangka pendek dan panjang,” ucap Paul Munster.