KOMPAS.com - Arema FC menunjukan kebangkitan di tangan pelatih baru Fernando Valente.
Fernando Valente baru mulai memimpin Arema FC Rabu (23/8/23) lalu. Walau begitu, Singo Edan langsung memetik dua kemenangan beruntun bersamanya.
Padahal, sebelum Valente datang, Arema FC belum pernah menuai kemenangan di Liga 1 2023-2024.
Arema FC asuhan Fernando Valente berturut-turut mampu mengalahkan Persikabo (1-0) pada dan Bhayangkara FC (2-0) pada pekan ke-10 serta 11 Liga 1 Liga 1 2023-2024.
Baca juga: Hasil Bhayangkara FC Vs Arema FC: Singo Edan Bangkit, Raih 2 Kemenangan Beruntun
Kemenangan beruntun tersebut membuat Arema FC yang sempat lama berada di dasar klasemen, kini merangkak naik ke urutan 16, dengan 9 poin dari 11 laga.
Kebangkitan ini tidak lepas dari tangan dingin Fernando Valente.
"Saya berikan ide-ide baru. Tapi yang paling penting adalah kembalinya kepercayaan diri pemain dan mereka bisa bermain seperti yang saya mau," tutur Fernando Valente.
Sebelumnya Arema FC sangat bergantung kepada ketajaman sang penyerang Gustavo Almeida.
Ia memang menghadirkan solusi di lini ofensif dengan mencetak 9 gol dari sembilan pertandingan yang dijalani.
Namun, di sisi lain ketergantungan kepada ketajaman Almeida juga menjadin kelemahan besar Arema FC.
Lawan sering menerapkan penjagaan ketat, bahkan sampai menugaskan dua pemain sekaligus untuk mengawal Almeida. Saat itu terjadi, Arema FC kerap tidak bisa berkutik.
Baca juga: Fernando Valente Bedah Penyebab Arema FC Tak Kunjung Menang
Setelah masuknya Fernando Valente hal itu tidak lagi terjadi. Bahkan, dalam dua pekan terakhir Arema FC, tampak baik-baik saja tanpa gol Gustavo Almeida.
Pada pekan ke-10 Arema FC berhasil menang atas Persikabo lewat gol semata wayang Dedik Setiawan. Saat itu, Gustavo Almeida menepi karena cedera.
Sedangkan, pada pekan ke-11 Gustavo Almeida baru masuk pada babak kedua melawan Bhayangkara FC. Gol kemenangan Arema FC dicetak oleh Ginanjar Wahyu (13') dan Charles Lokolingoy (90+2').
Di tangan Fernando Valente permainan Arema FC jauh lebih terorganisasi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah penguasaan bola, jumlah operan, dan kreasi serangan yang dilakukan dalam setiap pertandingan.