Ketika membangun serangan, bek sayap Milan, Davide Calabria, terlihat masuk ke arah dalam, sejajar dengan sang gelandang jangkar, Rade Krunic.
Fungsi Calabria dalam proses build up mirip-mirip dengan tugas John Stones musim lalu bareng Man City.
Tujuan memakai inverted full back tak lain adalah untuk memadatkan lapangan tengah dan memberikan numerical advantage alias keunggulan jumlah pemain dari lawan di satu area lapangan.
Milan pun tampil dominan kala melawan Bologna dan tampak nyaman mengendalikan permainan. Rossoneri lebih sering memainkan bola di wilayah lawan.
Gawang Milan tetap tak tertembus kendati pada babak kedua Bologna memproduksi kans apik via Dan Ndoye. Sepakan Ndoye pada menit ke-60 hanya mengenai bagian luar tiang gawang Milan.
Semenit berselang, upaya Michel Aebischer dari dalam kotak penalti juga bisa dimentahkan Mike Maignan.
Milan pulang dari markas Bologna dengan kemenangan 2-0 setelah sepakan Rafael Leao yang berawal dari aksi individual cantik pada menit ke-89, hanya membentur tiang kanan.
Bologna vs Milan 0-2 (Olivier Giroud 11', Christian Pulisic 21')
BOLOGNA (4–1-3-2): 28-Skorupski; 3-Posch, 26-Lukumi, 31-Beukema, 22-Lykogiannis (16-Corazza 87’); 20-Aebischer; 11-Ndoye, 8-Dominguez (17-El Azzouzi 72’), 19-Ferguson (82-Urbanski 87’); 9-Zirkzee (77-Van Hooijdonk 87’), 6-Moro (7-Orsolini 46’).
Pelatiih: Thiago Motta.
MILAN (4-3-3): 16-Maignan; 2-Calabria (20-Kalulu 73’), 28-Thiaw (24-Kjaer 88’), 23-Tomori, 19-Theo Hernandez; 8-Loftus-Cheek (32-Pobega 73’), 33-Krunic, 14-Reijnders; 11-Pulisic (21-Chukwueze 73’), 9-Giroud (17-Okafor 73’), 17-Leao.
Pelatih: Stefano Pioli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.