Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Kompas.com - 08/05/2024, 16:00 WIB
Adil Nursalam,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak yang lama berkiprah di sepak bola Malaysia sejak 2012 turut menyoroti insiden penyiraman air keras terhadap pesepak bola Malaysia, Faisal Halim

Faisal Halim disiram air keras oleh orang tak dikenal saat berada di pusat perbelanjaan di Petaling Jaya, Malaysia, pada Minggu (5/5/2024) seperti diberitakan Media Malaysia, Astro Awani

Akibatnya, penyerang Selangor FC itu mengalami luka bakar di wajah, tangan, dan punggung, dan terancam pensiun dini. 

Dampak dari insiden tersebut sangat dikhawatirkan Bojan Hodak. Para suporter yang hanya ingin menikmati sepak bola atau mendukung klub kebanggaannya menjadi punya rasa takut datang ke stadion. 

Baca juga: Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

"Saya harap dia bisa cepat pulih. Hal ini bisa sangat berpengaruh di sepak bola. Di sepak bola ada banyak fans baik itu di Indonesia maupun Malaysia,” kata Hodak. 

"Jika datang ke stadion nanti orang-orang akan takut, seperti takut anak kecilnya akan terluka atau takut ada kejadian serupa seperti ini. Ini tidak bagus untuk sepak bola," katanya.

Sejatinya, setiap pendukung yang datang ke stadion mereka ingin datang menonton keseruan pertandingan, merasakan atmosfer luar biasa mendukung dengan rasa aman tanpa waswas. 

"Sepak bola itu untuk orang-orang datang ke stadion, untuk merasa aman,” ungkapnya. 

Baca juga: Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Atas insiden Faisal Halim, Selangor FC bersurat kepada federasi sepak bola Malaysia MFL untuk menundak kickoff kompetisi Liga Super Malaysia yang akan berlangsung 10 Mei 2024.

Selangor mengampanyekan stop kekerasan, tidak ada ruang untuk kekerasan di sepak bola Malaysia. Seluruh penikmat sepak bola harus menghormati setiap pemain yang berjuang di lapangan. 

Kejadian yang diterima oleh Faisal Halim dan para pemain lainnya seperti Akhyar Rashid serta Safiq Rahim sungguh sangat disesalkan dan wajib mengutuk, menghukum perbuatan pelaku oleh kepolisian setempat.

"Bisa dilihat banyak pemain yang datang dari latar belakang yang miskin dan berusaha mencari uang untuk keluarganya. Jadi orang-orang harus menghormatinya," imbuh Hodak. 

Baca juga: Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pelatih asal Kroasia ini punya pemikiran obyektif antara suporter dan pemain.

Para fans berharap pemain bisa tampil baik di lapangan. Namun, pada kenyataannya setiap pemain tidak bisa terus-terusan dalam performa apiknya, ada fase ia mengalami penurunan yang tidak diinginkan. 

"Fans mungkin berpikir, mungkin ada pemain tampil buruk, tapi tentu pemain tidak ingin bermain buruk, mereka tentu ingin bermain bagus," papar Hodak.

"Mungkin ada fans yang berpikir pemain di bawah 30 lebih bagus tampil bermain, dan pemain yang di atas 30 lebih baik menjadi pelatih," ucapnya.

Namun, perbuatan kekerasan di luar lapangan adalah perbuatan yang seharusnya tidak terjadi dalam sepak bola. 

"Jadi, mungkin ini hal yang normal, tetapi insiden di luar lapangan tidak seharusnya terjadi,” ucapnya menyesalkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com