"Untuk ke depannya, marilah kita bermain dengan sportif, kalau memang tidak parah sekali jangan sampai kita pura-pura sakit atau bagaimana. Karena dengan bermain sportif, otomatis sepak bola Indonesia akan semakin maju," katanya.
Terlepas dari pengalaman yang kurang menyenangkan tersebut pelatih 46 tahun itu mengaku sangat senang bisa berpartisipasi di turnamen internasional yang diselenggarakan di Indonesia.
Selain bisa bertemu dengan tim besar Barcelona U18 dan Real Madrid U18, ia juga mendapatkan banyak pengalaman baru tentang sepak bola Indonesia.
Baca juga: Duel El Clasico Spanyol Tersaji di Final IYC 2023 Indonesia
Menurut dia, kekuatan terbesar sepak bola Indonesia adalah antusias masyarakatnya yang sangat tinggi. Selain itu, masyarakat Indonesia juga sangat ramah.
Kesan positif tersebut membuatnya senang menjadi jembatan antara sepak bola Jepang dan Indonesia pada masa depan.
"Bukan karena hanya soal sepak bola saja, melainkan Jepang dan Indonesia juga memiliki perbedaan budaya adat dan istiadat. Saya tertarik dengan adat istiadat yang ada di Bali, jadi saya tertarik untuk lebih mengenal budaya di Bali dan Indonesia," tutur Atsushi Yanagisawa.
"Jadi, saya siap mentransfer pemain jika memang ada klub-klub Indonesia yang menginginkannya," katanya.
"Karena kita sama-sama negara Asia, saya ingin membangun, khususnya sepak bola Indonesia agar ke depan menjadi lebih modern dan lebih maju di ranking FIFA," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.