2. Aji Santoso - Persebaya Surabaya
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, sependapat dengan Putu Gede. Ia mendukung penerapan dua periode karena membuat musim 2023-2024 semakin kompetitif.
Tim juara tidak hanya ditentukan oleh klub yang paling banyak memenangkan pertandingan, tapi juga melibatkan duel langsung untuk membuktikan siapa yang terbaik.
"Kompetisi seperti sekarang ini ketat tetapi dengan sistem musim depan justru lebih seru karena masih ada empat tim yang akan memperebutkan juara," ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu.
"Pertandingan final lebih mendebarkan dan dramatis," imbuhnya.
Baca juga: Erick Thohir Serahkan Jadwal Liga 1 Musim Depan ke Kapolri
Namun, Aji punya beberapa catatan mengenai sistem degradasi dan promosi.
Dirinya tidak setuju jika promosi dan degradasi menggunakan skema playoff. Menurutnya, lebih adil bila skema degradasi tetap seperti musim sebelumnya.
"Tidak boleh play-off, karena nanti bertarungnya dengan Liga 2. Tidak mungkin kualitasnya sama dengan 18 klub Liga 1. Tiga harus tetap degradasi," ujar Aji Santoso.
"Namun, kalau bertarungnya dengan sesama Liga 2 baru fair."
3. Rahmad Darmawan - Barito Putera
Sementara itu, pelatih Barito, Rahmad Darmawan, memutuskan untuk berada di tengah-tengah. Ia tidak mendukung namun juga tidak kontra dengan penerapan format baru.
Coach RD menegaskan bahwa perubahan format ini hasil kesepakatan semua klub jadi tidak ada alasan untuk protes.
Ia mengingatkan semua pihak untuk cermat dalam menyikapi perubahan format ini supaya tidak salah langkah kemudian.
"Ada yang merasa berat dan ringan, tapi sudah disepakati. Tentu ini satu hal yang harus kita cermati bersama-sama dan bagaimana kita melihat ini untuk paling tidak kita harus siap," kata pelatih yang biasa disapa RD itu.
Pembagian dua periode ini juga bisa menjadi peta prestasi untuk klub. Sehingga memudahkan untuk melakukan evaluasi mengenai kekurangan tim untuk musim depan.
Menurutnya, Liga 1 2023-2024 akan menarik untuk dinikmati.
"Bisa masuk dalam fase berikutnya sesuatu yang luar biasa untuk kami. Meski pun belum berhasil, paling tidak kita bisa memperbaiki hasil dibandingkan musim sebelumnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.