Bisa dibilang, Joko adalah pelatih yang selalu ada untuk Arema saat susah. Bukan kali pertama ia diandalkan saat tim berjuluk Singo Edan saat terjadi kekosongan pelatih.
Pelatih kelahiran 9 Desember 1970 tersebut pertama kali menjadi caretaker Arema pada musim 2011-2012. Ia mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Wolfgang Pikal.
Ia juga kembali menjadi caretaker Arema pada 2014 mengisi tempat almarhum Suharno lalu mendapatkan estafet dari Suharno yang telah memberikan enam gelar juara turnamen sepanjang 2014-2015.
Sebagai caretaker ia pernah mengantarkan Arema juara Piala Menpora 2014. Ia juga memimpin Dendi Santoso dkk perkasa di Piala Presiden 2015. Namun, sayang gagal melaju final dan pulang sebagai juara ketiga.
Joko Susilo juga dipercaya sebagai caretaker saat Aji Santoso mengundurkan diri pada pertengahan Liga 1 2017 silam. Pada saat itu ia yang baru saja mendapatkan Lisensi A AFC dan gagal membawa Singo Edan finis di papan atas. Akan tetapi manajemen memberikan kepercayaan untuk melanjutkan kepelatihannya di awal musim 2018.
Sayangnya debutnya sebagai pelatih kepala tidak berjalan manis dan diturunkan kembali sebagai asisten pelatih pada pekan ke-9. Kemudian posisinya digantikan Milan Petrovic.
Kini menarik menantikan kiprah Joko Susilo di sisa akhir kompetisi Liga 1 2022-2023. Terlebih saat ini seluruh staf pelatih Arema FC diisi oleh para legenda yang punya kedekatan dengannya. Ada Kuncoro, Singgih Pitono, Siswantoro yang merupakan alumni Galatama, serta I Putu Gede yang menjadi kapten Arema saat juara dua kali Copa Indonesia 2005 dan 2006.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.