KOMPAS.com - Kekalahan 0-2 dari PSS Sleman pada pekan ke-20 Liga 1 2022-2023 memperpanjang catatan buruk Arema FC. Singo Edan selalu kalah dalam empat laga terakhir.
Ditilik dari segi permainan, Arema FC asuhan Javier Roca tampak kurang menggigit. Pada pertandingan terakhir melawan PSS Sleman, pemain Arema FC seperti sulit berkonsentrasi, hilang fokus, dan kaku.
Dalam pertandingan tersebut, Arema FC bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah. Akan tetapi, Javier Roca merasa hal tersebut tak bisa jadi alasan.
“Soal suporter saya enggak komentar, itu hak mereka. Mereka mau ramah atau mau enggak, itu hak mereka. Pemain masuk ke lapangan ya 11 lawan 11, saya sudah tidak terpengaruh,” ujar pelatih asal Chile tersebut.
Baca juga: Bus Arema Diserang, Keselamatan dan Keamanan Harus Dimaknai dan Dijalankan
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, merasa ada yang tidak beres dengan tim.
Ia mengakui permainan dari pemain-pemain tim berjuluk Singo Edan kurang gereget.
Pada menit awal duel melawan PSS Sleman, ia masih bisa memaklumi karena pemain kemungkinan masih beradaptasi dengan tempo pertandingan
Namun, penampilan bertenaga yang dinantikan Arema FC tak kunjung keluar setelahnya.
“Mungkin dari porsi latihan, bisa jadi down. Intinya saya juga heran tenaga banyak tapi kok habis,” katanya.
Baca juga: Cerita Luka 8 Jahitan Kuncoro dan Kronologi Diserangnya Bus Arema
Wiebie Dwi Andriyas pun tidak tinggal diam melihat situasi ini. Beberapa waktu terakhir ini, ia mencoba mengurai dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.