Sementara bagi Mbappe (23), Piala Dunia ini juga akan menjadi padang pembuktian bahwa dia yang terbaik di dunia. Empat tahun lalu, menyingkirkan Messi dan kawan-kawannya, serta mengangkat trofi Piala Dunia. Hal itu, ingin diulangnya lagi.
Bila itu terjadi, maka Mbappe akan seperti Pele yang memenangkan dua Piala Dunia pada usia 23 tahun. Dengan demikian, Mbappe akan makin dianggap sebagai salah satu yang terbaik.
Memang, dalam tiga kali pertemuan, untuk klub dan negara, Messi belum pernah mengalahkam tim Mbappe. Pertemuan pertama terjadi di Piala Dunia 2018 di Rusia ketika Prancis mengalahkan Argentina di babak 16 besar setelah menang dramatis 4-3. Mbappe mencetak dua gol di babak kedua hari itu sementara Messi tidak bisa mencetak gol tetapi mengklaim dua assist.
Pada Februari 2021, mereka bertemu di Babak 16 Besar Liga Champions UEFA saat Messi di Barcelona. Sementara pemain Argentina itu membuka skor dengan penalti di leg pertama di Camp Nou. Tapi, hat-trick Mbappe membuat PSG menang, 4-1. Pada pertandingan sebelumnya, Mbappe dan Messi sama-sama mencetak gol, skor 1-1.
Secara keseluruhan itu berarti Messi belum pernah mengalahkan tim Mbappe, sementara pemain Prancis itu telah mengalahkan pemain Argentina itu dua kali dan mencetak enam gol dalam tiga pertemuan mereka.
Tetapi, bagi rakyat Argentina, sepak bola adalah agama nasional. Semuanya bergerak di sekitarnya. Bahkan dalam percakapan sehari-hari yang tidak menyentuh olahraga, sepak bola hadir. Che, dame bola, “Beri aku bolanya; perhatikan saya."
Itu juga keyakinan Messi. Para politisi di negerinya pun terus meneriakkan kewajiban patriotik untuk memenangi Piala Dunia. Bola telah mempersatukan rakyat Argentina.
Memenangkan Copa America tahun lalu memang menempatkan langkah Messi. Penampilannya di Paris Saint-Germain, mengawali tarian tangonnya yang indah di Qatar. Maka, sangat wajar kalau Messi kembali ke rumahnya di Paris dengan piala dan mempersembahkan piala yang belum pernah dipeluknya itu bagi bangsanya.
Baca juga: Di Kampung Halaman Messi, Semua Orang Berharap Argentina Juara Piala Dunia
Tetapi, Messi mengakui kehebatan Mbappe. “Kylian adalah pemain yang berbeda, monster yang sangat kuat dalam situasi satu lawan satu, yang memanfaatkan ruang, sangat cepat, yang mencetak banyak gol," kata Messi kepada TUDN Mexico awal tahun ini.
Dan, Mbappe tidak sungkan-sungkan menyatakan bahwa masa keemasan Messi akan segera berakhir. Kepada New York Times dia mengatakan, "Saya selalu mengatakan saya bermimpi tentang segalanya. Saya tidak memiliki batasan. Jadi tentu saja, seperti yang Anda katakan, ini adalah generasi baru. Dan Ronaldo, Messi - Anda akan berhenti. Kita harus menemukan orang lain, seseorang yang baru.”
Dan, sejarah baru akan ditulis di Doha, Qatar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.