Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Messi dan Mbappe

Kompas.com - 17/12/2022, 16:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara bagi Mbappe (23), Piala Dunia ini juga akan menjadi padang pembuktian bahwa dia yang terbaik di dunia. Empat tahun lalu, menyingkirkan Messi dan kawan-kawannya, serta mengangkat trofi Piala Dunia. Hal itu, ingin diulangnya lagi.

Bila itu terjadi, maka Mbappe akan seperti Pele yang memenangkan dua Piala Dunia pada usia 23 tahun. Dengan demikian, Mbappe akan makin dianggap sebagai salah satu yang terbaik.

Memang, dalam tiga kali pertemuan, untuk klub dan negara, Messi belum pernah mengalahkam tim Mbappe. Pertemuan pertama terjadi di Piala Dunia 2018 di Rusia ketika Prancis mengalahkan Argentina di babak 16 besar setelah menang dramatis 4-3. Mbappe mencetak dua gol di babak kedua hari itu sementara Messi tidak bisa mencetak gol tetapi mengklaim dua assist.

Pada Februari 2021, mereka bertemu di Babak 16 Besar Liga Champions UEFA saat Messi di Barcelona. Sementara pemain Argentina itu membuka skor dengan penalti di leg pertama di Camp Nou. Tapi, hat-trick Mbappe membuat PSG menang, 4-1. Pada pertandingan sebelumnya, Mbappe dan Messi sama-sama mencetak gol, skor 1-1.

Secara keseluruhan itu berarti Messi belum pernah mengalahkan tim Mbappe, sementara pemain Prancis itu telah mengalahkan pemain Argentina itu dua kali dan mencetak enam gol dalam tiga pertemuan mereka.

Sejarah Baru Akan Ditulis di Doha

Tetapi, bagi rakyat Argentina, sepak bola adalah agama nasional. Semuanya bergerak di sekitarnya. Bahkan dalam percakapan sehari-hari yang tidak menyentuh olahraga, sepak bola hadir. Che, dame bola, “Beri aku bolanya; perhatikan saya."

Itu juga keyakinan Messi. Para politisi di negerinya pun terus meneriakkan kewajiban patriotik untuk memenangi Piala Dunia. Bola telah mempersatukan rakyat Argentina.

Memenangkan Copa America tahun lalu memang menempatkan langkah Messi. Penampilannya di Paris Saint-Germain, mengawali tarian tangonnya yang indah di Qatar. Maka, sangat wajar kalau Messi kembali ke rumahnya di Paris dengan piala dan mempersembahkan piala yang belum pernah dipeluknya itu bagi bangsanya.

Baca juga: Di Kampung Halaman Messi, Semua Orang Berharap Argentina Juara Piala Dunia

Tetapi, Messi mengakui kehebatan Mbappe. “Kylian adalah pemain yang berbeda, monster yang sangat kuat dalam situasi satu lawan satu, yang memanfaatkan ruang, sangat cepat, yang mencetak banyak gol," kata Messi kepada TUDN Mexico awal tahun ini.

Dan, Mbappe tidak sungkan-sungkan menyatakan bahwa masa keemasan Messi akan segera berakhir. Kepada New York Times dia mengatakan, "Saya selalu mengatakan saya bermimpi tentang segalanya. Saya tidak memiliki batasan. Jadi tentu saja, seperti yang Anda katakan, ini adalah generasi baru. Dan Ronaldo, Messi - Anda akan berhenti. Kita harus menemukan orang lain, seseorang yang baru.”

Dan, sejarah baru akan ditulis di Doha, Qatar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com