"Saya membuat Brasil menangis," ujarnya mengenai laga tersebut.
Rossi menjadi pahlawan Italia di Spanyol kala itu. Trigol kontra Brasil merupakan bagian dari enam gol yang ia bukukan sepanjang turnamen, terbanyak dari semua pemain lain.
Ia juga mencetak dua gol kontra Polandia di semifinal dan mencetak gol pertama dalam kemenangan 3-1 Italia atas Jerman Barat di partai pamungkas.
Baca juga: Jelang Final Piala Dunia 2022: 5 Pemain Perancis Absen Latihan, 3 Kena Virus
Kans Messi jadi pemenang Golden Ball
Kans Messi menjadi pemenang Golden Ball tentu lebih besar mengingat ia sekarang memimpin turnamen dengan empat gelar Man of the Match berkat kejeniusannya di lapangan.
Apalagi, jika Messi di turnamen terakhirnya bisa membawa Argentina juara untuk kali pertama sejak Diego Armando Maradona pada 1986.
Maradona menjadi pemenang Golden Ball saat membawa Argentina juara di Meksiko 1986 walau gelar top skor disabet penyerang Inggris Gary Lineker dengan enam golnya.
Namun, FIFA tetap saja bisa memberikan gelar Golden Ball ini kepada pemain Perancis Antoine Griezmann yang memukau di peran barunya sebagai penghubung lini tengah dan depan Les Bleus.
Hal ini bukan hal baru bagi FIFA yang dalam beberapa dekade terakhir memberikan penghargaan tersebut kepada pemain dari tim yang kalah di final tetapi luar biasa di turnamen.
Itu terjadi kala Ronaldo (Brasil 1998), Oliver Kahn (Jerman 2002), Zinedine Zidane (Perancis 2006), Luka Modric (Kroasia 2018), dan Lionel Messi (2014) memenangi Golden Ball.
Sementara itu, Romario (Brasil 1994) menjadi pemain terakhir yang memenangi Golden Ball dari tim yang keluar sebagai juara turnamen.
Hal ini membuat pencapaian Rossi di Spanyol 1982 kian unik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.