Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Tim Afrika Juara Piala Dunia?

Kompas.com - 08/12/2022, 21:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

Realitanya adalah selama tujuh Piala Dunia yang berlangsung dari 1930 hingga 1962, Mesir pada 1934 adalah satu-satunya wakil benua Afrika.

Alasannya sebagian karena penjajahan brutal di Afrika oleh negara-negara Eropa Barat, dan sebagian karena mantan bos-bos FIFA yang menolak memberi Afrika tiket otomatis di Piala Dunia, bahkan untuk negara-negara yang telah memperoleh kemerdekaan.

Pada 1966, benua Afrika memboikot Piala Dunia di Inggris untuk menuntut FIFA jaminan tempat di turnamen tersebut, yang kemudian diamankan pada 1970.

Selama tiga dekade berikutnya, tim-tim Afrika membuat kejutan besar termasuk Aljazair mengalahkan Jerman Barat, Maroko mengalahkan Portugal, dan Kamerun mengalahkan Argentina.

Meskipun demikian, FIFA hanya memberi negara-negara Afrika dua slot pada 1982, tiga pada 1994, dan lima pada 1998.

Jadi, salah satu alasan Afrika belum juara Piala Dunia adalah karena jarang berpartisipasi.

Hadiah uang dari partisipasi di Piala Dunia saja bisa disuntikkan ke sepak bola akar rumput di seluruh Afrika, yang secara signifikan dapat meningkatkan kualitas permainan.

Hampir satu abad setelah Piala Dunia perdana diselenggarakan di Uruguay, Afrika akhirnya akan diberikan jumlah yang lebih adil yaitu 9,5 negara pada 2026.

Baca juga: Piala Dunia 2022: 5 Pelatih Lokal, Wakil Afrika Ciptakan Sejarah

Piala Dunia 2022 juga menunjukkan bahwa hak menjadi tuan rumah bisa sangat berpengaruh.

Korea Selatan mencapai semifinal pada 2002 ketika menjadi tuan rumah bersama Jepang, sedangkan Ghana hanya berjarak satu tendangan penalti dari semifinal pada 2010 di Piala Dunia pertama di Afrika.

Striker Uruguay Luis Suarez (kiri) saat melakukan handball untuk menghalau sundulan Dominic Aidiyah dalam pertandingan melawan Ghana di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, 2 Juli 2010.AP PHOTO/IVAN SEKRETAREV Striker Uruguay Luis Suarez (kiri) saat melakukan handball untuk menghalau sundulan Dominic Aidiyah dalam pertandingan melawan Ghana di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, 2 Juli 2010.
Lalu, apakah tim Afrika dan Asia hanya bisa tampil apik saat benuanya menjadi tuan rumah? Piala Dunia 2022 menunjukkan bahwa jawabannya mungkin tidak.

Tiga tim Asia lolos ke fase gugur 2022, dan Piala Dunia Qatar sejauh ini merupakan turnamen paling sukses untuk negara-negara Afrika.

24 poin kumulatif dari 15 pertandingan penyisihan grup mereka memecahkan rekor sebelumnya yaitu 15 poin di Piala Dunia 2002.

Kamerun menjadi negara Afrika pertama yang mengalahkan Brasil di Piala Dunia, Tunisia mencetak kemenangan atas juara bertahan Perancis, dan Maroko menjadi negara Afrika pertama yang juara grup.

Menyaksikan kerumunan pendukung Arab Saudi, Maroko, dan Tunisia menyemangati tim mereka menuju kemenangan bersejarah menarik disaksikan.

Kemudian, jika Maroko dapat mewujudkan impian Reragui menjuarai Piala Dunia, tentunya bisa menjadi pelipur lara atas kekecewaan di masa lalu.

Mengingat betapa kokohnya perrtahanan dan bagusnya kiper Yassine Bono, Maroko akan selalu memiliki peluang di Piala Dunia 2022.

Tinggal 270 menit tersisa di Piala Dunia 2022, apakah Maroko dapat mengangkat trofi di akhir turnamen?

Baca juga: Profil Bono: Kiper Maroko, Pahlawan Adu Penalti Kontra Spanyol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com