Ketika sudah mantap untuk gantung sepatu dan fokus menimba ilmu dengan buku, kesempatan justru datang buat Fofana.
Dia mendapatkan tawaran dari Strasbourg pada 2017.
“Pemilik Strasbourg bilang ‘Kami akan menyertakan paket tiket kereta agar keluargamu bisa sering datang’. Namun, saya menegaskan ke mereka ‘Tidak, terima kasih,” ujar Fofana berkisah.
“Mereka akan datang dan menjenguk ketika saya menandatangani kontrak profesional, bukan sebelum itu,” tutur Fofana yang tumbuh besar di Paris.
Benar saja, determinasi dan keteguhan hati Fofana berbuah hasil. Ia mendapatkan kontrak profesional pertamanya pada September 2018, saat berusia 19 tahun.
14 duels
12 duels won@YFofana_19 ????#FiersdetreBleus pic.twitter.com/SJ0t1ahadj
— French Team ?? (@FrenchTeam) September 23, 2022
Sejak itu, Fofana mengalami lesatan pesat dalam kariernya. Ia menghabiskan kurang lebih satu tahun dengan ikatan kontrak profesional bersama Strasbourg yang dibelanya sebanyak 41 kali.
Setelah itu, Fofana pindah ke klub mapan Ligue 1, kompetisi kasta teratas Liga Perancis, AS Monaco pada Januari 2020.
Berada di lini tengah AS Monaco, Fofana membangun kolaborasi apik dengan Aurelien Tchouameni, partner sehati yang kemudian pindah dengan biaya transfer selangit ke Real Madrid pada 2022 ini.
Mirip seperti Tchouameni, Youssouf Fofana merupakan gelandang yang dibekali kemampuan fisik mumpuni.
Ia adalah tipikal gelandang “box to box” yang piawai menjelajah berbagai bidang lapangan.
Rata-rata, sepanjang musim lalu, Fofana berhasil melakukan tiga tekel setiap pertandingan di pentas Liga Perancis.
Ketika mencatat debut bersama Perancis dalam partai kontra Austria September 2022 kemarin, Fofana memenangi 12 dari 14 momen duel.
Fofana berpotensi tidak sekadar menjadi pelengkap dalam skuad Perancis di Piala Dunia 2022 yang bertabur bintang.
Menilik riwayat kolaborasi apik bersama Aurelien Tchouameni semasa di Monaco, Fofana bisa jadi starter kejutan Perancis di Piala Dunia 2022.
Pasalnya, Piala Dunia 2022 hanya berjarak sekitar sepekan dari partai terakhir lima liga besar Eropa.
Otomatis, Deschamps pun jadi tak punya banyak waktu untuk bereksperimen menemukan formula terbaik di lini tengah yang bisa mengisi absensi Kante-Pogba.
Itulah alasan kenapa duo Tchouameni dan Fofana berpotensi muncul sebagai solusi terbaik buat Deschamps.
Bermain di pentas tertinggi seperti Piala Dunia 2022 jelas merupakan prestasi. Namun, latar belakang sebagai tukang antar piza memastikan kaki Fofana akan terus menginjak bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.