Perselisihan makin menjadi ketika Van Breukelen juga marah-marah ke Voeller, yang justru memperkeruh keadaan.
Penyerang timnas Jerman Barat Juergen Klinsmann coba mendamaikan situasi dengan menarik Voeller menjauh dari Rijkaard.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1990: Penalti Andreas Brehme Antar Jerman Tundukkan Argentina
Rijkaard dan Voeller akhirnya diusir keluar lapangan oleh wasit. Keduanya mendapat hukuman kartu merah.
Voeller berjalan santai sembari bertolak pinggang saat meninggalkan lapangan. Pada momen tersebut, Rijkaard kembali meludahi rambut Voeller.
Voeller tersentak. Dia langsung menoleh ke arah Rijkaard yang berlari mendahuluinya menuju lorong pemain.
Setelah itu, Voeller menyeka rambutnya dan berlari kecil untuk menyusul Rijkaard yang sedang dikawal ofisial timnas Belanda.
Alih-alih membalas, Voeller justru melewati Rijkaard begitu saja tanpa beraksi apa pun terhadap lawannya itu.
"Apa yang dilakukan Rijkaard jelas tidak terpuji, tetapi seharusnya saya bisa melanjutkan pertandingan," kata Voeller dalam wawancara dengan Four Four Two, dikutip dari The Guardian, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Cedera Bersama AS Roma, Dybala Terancam Absen di Piala Dunia 2022
"Saya masih tidak mengerti mengapa wasit mengusir saya keluar. Mungkin alasan itu tidak akan terungkap dan ia bawa sampai ke liang kubur,” ucap Voeller menambahkan.
Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 kemenangan untuk Jerman. Rudi Voeller dkk terus melaju hingga akhirnya menjadi juara Piala Dunia 1990 usai menaklukkan Argentina 1-0 di partai puncak.
Beberapa bulan setelah insiden tersebut, Rijkaard mengaku salah dan sudah meminta maaf kepada Voeller.
Dia mengaku sedang kacau karena tekanan pertandingan dan stres akibat pernikahannya hancur saat itu.
"Hari itu saya salah. Tidak ada penghinaan. Saya selalu sangat menghormati Rudi Voeller. Tapi saya mengamuk saat melihat kartu merah itu," kata Rijkaard.
"Saya berbicara dengannya setelah pertandingan dan saya meminta maaf. Saya sangat senang dia menerima. Aku tidak punya firasat buruk tentang dia sekarang," imbuhnya.
"Kami bahkan berpose untuk iklan yang sangat lucu bertahun-tahun kemudian," tutur pria yang saat ini berusia 60 tahun itu.
Pada 1996, sebuah perusahaan mentega Belanda mengajak Rijkaard dan Voeller untuk menjadi bintang iklan dengan tagline "Everything in Butter Again" yang dalam ungkapan Jerman berarti "semuanya baik kembali".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.