Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan: Cerita Petugas Medis Berjuang di Tengah Keterbatasan

Kompas.com - 09/10/2022, 06:15 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

"Kami tidak bisa memastikan penyebab kematian karena ada banyak mayat, dan dokter yang bertugas malam itu sangat sedikit sehingga kami tidak bisa melakukan pemeriksaan ekstensif," katanya lagi.

"Banyak dari mereka yang mengalami hipoksia, dari panik, gas air mata, hingga berdempetan dalam ruang sempit, semua faktor itu berperan," tutur dr Anjelin menjelaskan.

Baca juga: Sembilan Poin Perkembangan Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Situasi serupa juga digambarkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan dr Bobi Prabowo.

"Saya mendapat laporan dari pusat panggilan darurat. Mereka mengirimi saya foto-foto korban di tempat kejadian," ucap dr Bobi.

"Tidak jelas apakah mereka hidup atau sudah meninggal. Kemudian saya menyiapkan ruang gawat darurat untuk kapasitas maksimum. Saya memberi perintah kepada semua petugas ambulans untuk melapor kepada saya dan enam ambulans disiagakan," ujar dr Bobi.

"Namun, karena tidak ada mobil yang diperbolehkan mendekati area stadion lantaran ada keributan (di luar stadion), saya menunggu informasi dari polisi setempat. Pada pukul 00.30 kami diberitahu oleh polisi bahwa kami bisa pergi (mendekati area stadion),” kata dr Robi.

Baca juga: Fokus Pertama TGIPF Diarahkan ke Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan, Hari Pertama Tanpa Kesimpulan

Menurut laporan The Athletic, laporan pertama yang menyebut adanya situasi bahaya di area stadion muncul sekitar pukul 22.00 hingga 22.30.

Artinya, pihak rumah sakit membutuhkan waktu dua jam dari munculnya laporan pertama untuk bisa mengirim ambulans ke area stadion.

Hal ini membuat petugas medis melihat kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi salah satu masalah utama dalam tragedi Kanjuruhan.

"Ini tentang kesiapsiagaan terhadap bencana. Tiga bulan lalu kami berlatih kesiapsiagaan darurat dengan petugas kesehatan dan polisi di wilayah Malang, tentang komunikasi, bagaimana mempersiapkan ambulans, bagaimana mengaktifkan tanggap darurat," kata dr Bobi.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Pesan untuk Mereka yang Cuci Tangan

"Selanjutnya kami berharap proses tanggap darurat bisa terstandarisasi, karena pengamanan orang, akses, dan koordinasi di dalam stadion sangat buruk," katanya.

Sementara itu, dr Anjelin menyoroti proses pengendalian massa selama insiden terjadi.

"Saya pikir pengendalian massa (adalah kuncinya), karena pada awalnya, kami tidak dapat memungkiri bahwa para penonton mulai turun ke lapangan," ucap dr Anjelin.

"Tetapi saya pikir mungkin ada cara lain untuk memitigasi kerumunan," tutur dr Anjelin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com