Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rossi Rahardjo
Dosen

Peneliti Nusakom Pratama Institute, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya, Kandidat Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga Surabaya

Sepak Bola Kita Tidak Sedang Baik-baik Saja

Kompas.com - 04/10/2022, 05:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka tidur di dalam bus dan dilanjutkan di atas tikar depan Stadion Gajah Mada, Kabupaten Mojokerto.

Mereka adalah lawan saya dan AC Majapahit di lapangan, tetapi sebagai makhluk sosial, hati saya merasa miris. Saya membayangkan ada anak saya di situ. Bagaimana dia diperlakukan kurang layak sebagai seorang atlet. Jujur saya ingin menangis melihat kenyataan itu.

Saya juga ingin menceritakan bagaimana ruwetnya kami mengurus perizinan ke kepolisian. Kami mencoba memaklumi karena saat itu sedang tinggi-tingginya kasus Covid.

Petugas mencoba menerapkan ketentuan sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tapi herannya, saat kami mengajukan jumlah 150 personel keamanan, pihak keamanan meminta tambah hingga 300 personel.

Padahal pertandingan digelar tanpa penonton. Bertambahnya jumlah personel keamanan otomatis menambah beban anggaran pengeluaran klub yang sama sekali tidak disubsidi oleh Asprov PSSI Jawa Timur atau EO.

Pak Presiden….

Itu hanya segelintir keruwetan mengurus pelaksanaan sepak bola di negeri kita ini. Seharusnya kita bisa belajar dari kejadian-kejadian masa lampau di seluruh belahan dunia sebagai pijakan kita menggelar pertandingan sepak bola di tanah air, terutama yang berkaitan dengan mitigasi bencana dalam pertandingan sepak bola.

Saya dan teman-teman komunitas Bonek Writer Forum (BWF) berkali-kali mengingatkan soal ini.

Dalam buku antologi berjudul Tolak Bala Sepak Bola yang terbit pada tahun 2020, salah satu tulisan yang diterbitkan mengulas soal Tragedi Hillsborough di Inggris. Di bab lain juga diulas bagaimana mitigasi bencana dalam pertandingan sepak bola.

Selama ini tidak pernah ada pertandingan sepak bola yang saya datangi di Indonesia memberikan panduan oleh announcer mengenai mitigasi bencana sebelum pertandingan dimulai.

Demikian pula, papan petunjuk mitigasi, seperti papan petunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul juga tidak tersedia dengan mencukupi.

Kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak lepas dari minimnya mitigasi bencana di dalam stadion. Ketidaktahuan penonton tentang jalur evakuasi bisa menjadi malapetaka ketika bencana datang, baik yang berasal dari faktor alam maupun manusia.

Ketiadaan informasi tentang mitigasi juga menyebabkan Purwo Adi Utomo kehilangan nyawa pada 3 Juni 2012, di Gelora 10 November Surabaya setelah terjatuh dan terinjak-injak pascapenembakan gas air mata oleh polisi yang menyebabkan penonton berebut keluar stadion.

Maka, perlu kiranya ada usaha menekan risiko bencana dalam pertandingan sepak bola. Usaha untuk menekan dampak atau risiko bencana merujuk kepada Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Kebencanaan adalah dengan melakukan kegiatan yang dikelompokkan dalam fase prabencana, saat terjadi bencana dan pascabencana.

Pak Presiden….

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com