Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Achmad Nawir, Dokter Berkacamata Andalan Hindia Belanda

Kompas.com - 17/08/2022, 06:20 WIB
Faishal Raihan

Penulis

KOMPAS.com - Nama Achmad Nawir akan dikenang sebagai sosok dokter sekaligus kapten timnas Indonesia, yang dulunya bernama Hindia Belanda, di Piala Dunia 1938.

Indonesia diakui FIFA sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia, tepatnya pada edisi 1938. Kala itu, Indonesia masih dikenal sebagai Hindia Belanda.

Hindia Belanda bak mendapat durian runtuh karena lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa melakoni satu pun pertandingan di babak kualifikasi.

Hal itu terjadi setelah satu-satunya pesaing Hindia Belanda di kualifikasi Piala Dunia 1938, Jepang, mengundurkan diri.

Jepang mundur dari babak kualifikasi karena memilih fokus berperang melawan China.

Baca juga: 100 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Lucien Laurent Naik Kapal 15 Hari hingga Cetak Gol Pertama Piala Dunia

Perjalanan Hindia Belanda ke Piala Dunia 1938 memang terlihat mulus, tetapi kenyataanya tidak demikian. Ada konflik antarfederasi yang menyertai.

Dikutip dari Kompasiana, Rabu (17/8/2022), ada tiga asosiasi sepak bola yang sudah berdiri di Tanah Air kala itu.

Ketiganya adalah Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) milik bangsa Tionghoa dan Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia (PSSI) milik pribumi

Untuk lebih muda dalam hal pengorganisasiannya, dibentuklah kerjasama antara NIVU dan PSSI dalam perjanjian Gentlemen’s Agreement pada tanggal 15 Januari 1937

Namun, dalam proses pembentukan tim yang akan dikirim ke Piala Dunia 1938, NIVU bertindak secara sepihak. Mereka mengirim tim bentukannya sendiri tanpa adanya pembicaraan lebih dulu dengan PSSI.

Baca juga: 99 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Hector Castro, Pahlawan Satu Tangan Uruguay di Piala Dunia 1930

Alhasil, skuad Hindia Belanda untuk Piala Dunia 1938 saat itu banyak diisi oleh pemain keturunan Belanda.

Akan tetapi, di antara dominasi pemain keturunan Belanda, timnas Hindia Belanda dipimpin oleh pemain pribumi bernama Achmad Nawir, yang ditunjuk sebagai kapten oleh sang pelatih Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.

Singkat cerita, timnas Hindia Belanda akhirnya berangkat ke negara tuan rumah Piala Dunia 1938, Perancis.

Mereka memainkan pertandingan pertama pada 5 Juni 1938 di Stadion Velodrome (sekarang bernama Auguste Delaune), Reims, Perancis. Lawan Hindia Belanda saat itu adalah Hongaria.

Laga Hindia Belanda vs Hongaria menyedot perhatian publik. Puluhan ribu penduduk setempat menjadi saksi tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.

Baca juga: 98 Hari Jelang Piala Dunia 2022, Cerita Trio Argentina Bawa Italia Juara

Pertandingan tersebut juga terkenal karena kedua kapten tim, yakni Achmad Nawir (Hindia Belanda) dan Gyorgi Sarosi (Hongaria) adalah seorang dokter.

Khusus Achmad Nawir, penampilannya berbeda dengan para pemain lain karena kacamata yang menghiasi wajahnya.

Achmad Nawir pun tercatat sebagai pemain berkacamata pertama yang tampil di putaran final Piala Dunia sebelum Edgar Davids (1998).

Sayangnya, perjalanan Achmad Nawir dkk di Piala Dunia 1938 tidak panjang. Mereka langsung gugur karena kalah 0-6 dari Hongaria, yang akhirnya menjadi runner-up di akhir kompetisi.

Saat itu, Piala Dunia memang menggunakan sistem knock out. Tim yang kalah otomatis terlempar dari persaingan.

Baca juga: 97 Hari Jelang Piala Dunia 2022, Mussolini dan Makan Malam Misterius dengan Wasit Swedia

Sekilas tentang Achmad Nawir

Dikutip dari akun Twitter PSSI, Achmad Nawir, sebelum berkarier sebagai pesepak bola, merupakan mahasiswa kedokteran di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya sejak 1929.

Setelah terjun ke dunia si kulit bulat,  pria kelahiran tahun 1911 ini kemudian menjadi salah satu gelandang andalan di klub Houd Braef Stand (HBS) Surabaya.

Dengan penampilan apiknya di lapangan hijau, Achmad Nawir dinyatakan lolos program seleksi pemain Hindia Belanda untuk Piala Dunia 1938.

Tak hanya sebagai pemain, Achmad Nawir juga mengemban tugas sebagai kapten Indonesia, yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, di Piala Dunia 1938.

Usai perhelatan Piala Dunia 1938, Achmad Nawir kembali ke Surabaya untuk melanjutkan studinya dan resmi menjadi dokter pada tahun 1939.

Baca juga: 96 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Hindia Belanda, Wakil Asia Pertama di Piala Dunia

Profesi dokter dan pemain sepak bola dijalani Achmad Nama secara berbarengan hingga akhirnya Jepang menduduki Tanah Air pada 1942

Kekuasaan Jepang di Indonesia membuat kompetisi sepak bola lokal terhenti.

Achmad Nawir pun terjun ke medan perang sebagai tim medis. Dengan keilmuwannya, beliau berjibaku menyelamatkan nyawa banyak orang.

Setelah Indonesia merdeka, Achmad Nawir mendirikan klinik rawat inap di Surabaya sebelum tutup usia pada 1995.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com