PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ketika klub-klub Liga 1 berlabel "sultan" berlomba-lomba memperkenalkan rekrutan bintang, Madura United terpantau belum melakukan pergerakan.
Hingga memasuki pertengahan bulan April klub asal Pulau Garam itu belum juga memperkenalkan pemain baru.
Bahkan, tim baru sampai pada tahap evaluasi untuk memutuskan pemain yang dilepas atau dipertahankan di Liga 1 musim 2022. Total sudah ada 13 pemain yang dilepas dan 13 lainnya dipertahankan Madura United.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Madura United mengungkapkan pihaknya memang sengaja menahan diri.
Saat ini fokus manajemen tim beralias Laskar Sape Kerrab adalah bersinergi bersama pelatih guna membangun kembali fondasi tim agar lebih kokoh.
Baca juga: Madura United, dari Label Los Galacticos hingga Kini Lepas 13 Pemain
Karena itu manajemen tak mau meladeni pergerakan klub-klub "sultan" Liga 1 yang jor-joran dalam belanja pemain semodel RANS Cilegon FC atau Arema FC.
“Kami selalu respek dengan semua tim dan mohon maaf kami tidak minder atau ketakutan,” kata Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Ziaul Haq kepada Kompas.com.
“Kami anggap semua tim berpotensi dan berpeluang sama untuk menjadi juara atau menjadi tim yang terpuruk di musim yang akan datang. Jadi kami berpikir internal kami harus sehat, baik, dan bisa diandalkan, itu saja kuncinya,” ucapnya lagi.
Ziaul Haq mengakui Madura United saat ini tidak merasa masalah kehabisan pemain bintang.
Laskar Sape Kerrab sudah banyak belajar dari kegagalan di masa lalu, saat mereka menjadi salah satu tim yang boros menggelontorkan uang banyak untuk merekrut pemain bintang.
Selain itu, misi lain manajemen Madura United adalah memerhatikan kesehatan keuangan tim pada era pandemi ini.
“Jadi di dalam manajemen itu ada beberapa aspek, salah satunya aspek finansial. Ya, harus di budgeting di awal musim sampai perhitungan di akhir musim,“ tutur, Ziaul Haq pria yang akrab disapa Habib.
Baca juga: Klub-klub “Sultan” Bikin Bursa Transfer Liga 1 Kian Menggeliat
“Kami tidak mau tim kami ngos-ngosan, gaji terlambat, berkurangnya akomodasi dan lain-lain. Semua harus dihitung. Kami bertindak tidak sok-sokan daripada kelimpungan.”
“Bagi kami kehadiran tim 'sultan' tidak jadi persoalan, itu sudah biasa. Harapan kami tim-tim 'sultan' itu memberi pengaruh bagus bagi kompetisi ke depan. Kami berharap tim 'sultan' memberi pembelajaran yang bagus,” ucap Ziaul Haq mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.