"Saya masih ingat harga sepatu sepak bola saya Rp 25 ribu, beli di pasar dan sekali pakai langsung rusak."
Pratama Arhan sangat senang dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya itu. Berbagai macam rintangan dihadapi Pratama Arhan bersama kedua orang tuanya.
Kini, dia mulai menuai hasil jerih payah dan dukungan orang tuanya. Pratama Arhan sudah menjelma menjadi pemain top pada usia yang masih muda.
Dia mengaku senang dan terharu jika harus mengulas masa lalunya yang penuh dengan tantangan.
Baca juga: CEO PSIS Ragukan Klaim Gaji Pratama Arhan di Tokyo Verdy Lebih Kecil Ketimbang di Liga 1
"Ketika saya masuk ke tim PSIS Semarang waktu SMA, saya sudah yakin akan bisa membuat bangga kedua orang tua," ungkapnya.
"Karena dulu saya sempat bertekad ketika lulus SMA, saya harus sudah punya klub profesional dan mendapatkan gaji dari sana."
"Lalu sekarang orang tua saya bangga dan senang melihat perjuangan saya bisa sampai di sini."
Kini, Pratama Arhan sudah mengepakkan sayap sebagai pemain profesional. Dia resmi bergabung ke salah satu klub kasta kedua Jepang, Tokyo Verdy.
Baca juga: Bukan Gaji yang Dipikirkan Pratama Arhan di Tokyo Verdy, tetapi...
Bek timnas Indonesia itu dilepas secara gratis oleh PSIS Semarang demi bisa melanjutkan mimpinya berkarier di luar negeri.
Tokyo Verdy merupakan klub yang sudah memantau bakat Pratama Arhan sejak 2020 dan baru mendekatinya usai turnamen Piala AFF 2020.
Pratama Arhan didapuk sebagai Pemain Muda Terbaik dalam Piala AFF 2020. Di ajang tersebut, dia ikut membantu timnas Indonesia menembus final dan berakhir sebagai runner-up. (Mochamad Hary Prasetya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.