Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manifestasi di Balik Misi Mulia Bergulirnya BRI Liga 1

Kompas.com - 16/02/2022, 17:20 WIB
Ferril Dennys,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kompetisi sepak bola BRI Liga 1 2021-2022 bukan hanya ajang persaingan antarklub untuk memperebutkan trofi. Lebih dari itu, dalam BRI Liga 1, sejatinya terselip misi mulia.

Misi mulia di balik bergulirnya liga si kulit bulat ini adalah untuk memulihkan sektor ekonomi dengan upaya membangkitkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta industri, setelah dihantam pandemi Covid-19.

Hal ini sesuai atau selaras dengan komitmen Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang menjadi sponsor utama Liga 1 2021-2022. 

Pandemi Covid-19 memang menjadi rintangan dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk dunia sepak bola Indonesia. Akibat gelombang virus corona, kompetisi sepak bola Tanah Air harus vakum selama 500 hari.

Imbasnya, banyak pemain yang "sekarat" secara ekonomi. Kondisi menyulitkan tersebut masih menempel di ingatan Alya Nadira, istri dari bek Persebaya Surabaya, Reva Adi Utama.

Baca juga: Ketum PSSI Pastikan Liga 1 Tetap Jalan di Tengah Lonjakan Covid-19

Alya menceritakan betapa keluarganya mengalami kesulitan ekonomi saat liga vakum. Akibatnya, sang suami harus berhenti bermain bola dan mengalami pemotongan gaji sejak April 2020. 

Saat liga vakum, Reva hanya menerima 25 persen dari nominal gaji yang tertera di kontrak.  

Alya merasa persentase gaji yang diperoleh tersebut tidak cukup untuk atlet yang sudah memiliki keluarga.  

The Power of Kepepet

Tak mau terus hidup tertekan, Alya memberanikan diri untuk terjun fokus ke dunia bisnis dengan membangun usaha konfeksi, yang sebelumnya telah ia rintis pada September 2019. 

Bisnis konfeksi yang dinamakan Summa Production House tersebut terletak di Yogyakarta. Summa Production House melayani sumblimasi, bordir, digital sablon, dan jahit. 

Sebetulnya, Alya tidak asing dengan bisnis konfeksi. Saat menjadi atlet tim nasional polo air, ibu berusia 24 tahun ini sudah punya bisnis clothing. 

"Namun, saat itu, clothing saya masih diproduksi dari pihak lain. Jadi, saya sudah melihat peluang bisnis, tetapi enggak ada keberanian," kata Alya. 

Pemain Persebaya Surabaya, Reva Adi Utama, saat mengamati hasil produksi seragam olahraga. Saat pandemi, Reva bersama istrinya mendirikan bisnis konfeksi yang dinamakan Summa Production. Dok. Pribadi Pemain Persebaya Surabaya, Reva Adi Utama, saat mengamati hasil produksi seragam olahraga. Saat pandemi, Reva bersama istrinya mendirikan bisnis konfeksi yang dinamakan Summa Production.

Baca juga: Bhayangkara FC Ingin Wajah Baru PT LIB yang Piawai Kelola Bola dan Bisnis Sekaligus

Awalnya, Alya sempat ragu untuk memulai bisnis konfeksi karena sang suami sangat fokus dengan karier sepak bola.

Padahal, menurut dia, peran Reva sangat dibutuhkan untuk mendirikan bisnis yang dinilainya sangat besar. 

"Bisnis ini harus dibangun berdua. Nah, mungkin the power of kepepet, saya utarakan ide saya saat liga berhenti. Akhirnya, kami putuskan menjalankan bisnis ini," jelas Alya.

Saat itu, dia yakini bisnis ini sebagai upaya untuk bertahan hidup pada masa pandemi.

"Kami enggak punya cara lain untuk bertahan hidup," ujarnya. 

Alya lantas bertekad keras untuk mewujudkan keinginannya. Sampai-sampai, dia harus mempertaruhkan semua, termasuk tabungan dan menjual aset-asetnya seperti emas, mahar, dan lain-lain. 

"Kami benar-benar harus jual aset, termasuk mahar pernikahan dijual untuk membuka usaha ini," tuturnya. 

Alya harus berusaha habis-habisan karena membutuhkan dana sekitar Rp 800 juta untuk membangun bisnis konfeksinya.

"Saya berpartner dengan teman saya yang kebetulan mantan atlet. Saya 70 persen, dia 30 persen," kata Alya. 

Roda bisnisnya kemudian berputar. Sekitar 70 persen costumer Summa Production adalah pembuatan seragam olahraga.

Bukan cuma seragam sepak bola saja, Summa Production juga ahli membuat baju renang dan cabang olahraga lain.

Bisnis Alya tidak selalu berjalan mulus. Ada saja persoalan yang harus dia hadapi.  

Baca juga: Bekal Supardi Nasir Jelang Pensiun: Bisnis Pakaian dan Lisensi Kepelatihan

"Bisnis kami sangat berpengaruh bila ada kebijakan PPKM. Semisal ada event gathering, reuni, atau maraton, bisa stop kalau ada PPKM," ujarnya.   

Namun, Alya berhasil melewati segala permasalahan. Kini, usaha konfeksi tersebut bisa memperbaiki ekonomi keluarganya. Luar biasa lagi, usahanya tersebut sudah balik modal saat ini. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com