KOMPAS.com - Aji Santoso kembali mengundang decak kagum. Kali ini dia membawa Persebaya Surabaya membuat cerita saat memenangi duel melawan PSS Sleman.
Kisah itu terjadi karena Persebaya Surabaya menang menggunakan skuad darurat yang dipersiapkan secara singkat.
Persebaya Surabaya menang 1-0 atas PSS Sleman pada pekan 21 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (29/1/2022).
Pertandingan berjalan timpang karena Persebaya kehilangan delapan pemainnya sekaligus dengan sangat tidak terduga.
Baca juga: Kegelisahan Presiden Persebaya Saat Pemain Kunci Terus Dipanggil Timnas Indonesia
Lima pemain Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Ernando Ari dan Rizky Ridho absen karena membela Timnas Indonesia pada laga uji coba dalam rangka FIFA Matchday melawan Timor Leste.
Tantangan bertambah menjelang laga. Tiga pemain dinyatakan positif Covid-19, Akbar Firmansyah, Ady Setiawan dan Reva Adi.
Padahal, seluruh skema dan taktik sudah dipersiapkan dan melibatkan ketiganya.
Alhasil, mau tidak mau Aji Santoso harus merombak total skema permainan timnya kurang dari 24 jam sebelum laga.
Belum lagi dia harus memikirkan pengisi posisi gelandang serang yang ditinggalkan Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan secara bersamaan.
Di sini pengalamannya berbicara. Dalam waktu yang terbatas dia menunjuk Arizky Wahyu dan Frank Rikhard menggantikan posisi Ady Setiawan dan Reva Adi.
Menariknya, kedua pemain ini mampu menjalankan skema main dengan baik meskipun minim waktu main walaupun tempo permainan sedikit diturunkan.
Hal ini menunjukkan kualitas latihan yang dipimpin begitu merata bagi setiap pemain.
Sementara di posisi gelandang serang, Aji Santoso menurunkan Samsul Arif yang biasa beroperasi sebagai striker.
Baca juga: 3 Pemain Persebaya Positif Covid-19, Aji Santoso Turunkan Skuad Darurat dan Kalahkan PSS
Penempatan Samsul Arif terkesan sedikit dipaksakan sebab masih ada Rendi Irwan di bangku cadangan.
Namun keputusannya menurunkan Samsul sangat tepat. Kehadiran penyerang 33 tahun tersebut membuat skema serang Persebaya Surabaya berlapis sehingga memberikan tekanan yang besar kepada PSS Sleman.