Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semifinal Piala AFF - Pelatih Thailand Minta Vietnam Belajar Terima Kekalahan

Kompas.com - 24/12/2021, 18:50 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Thailand, Alexandre Polking, meminta kubu Vietnam belajar menerima kekalahan.

Alexandre Polking mengutarakan hal tersebut seusai laga Vietnam vs Thailand pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020 di Singapore National Stadium, Kamis (23/12/2021) malam WIB.

Laga tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan timnas Thailand.

Sepasang gol yang membawa Thailand meraih kemenangan diborong oleh sang kapten, Chanathip Songkrasin alias Messi Jay, pada menit ke-14 dan ke-23.

Kemenangan itu menjadi keuntungan besar bagi timnas Thailand besutan Alexandre Polking. Pada leg kedua, mereka hanya perlu meraih hasil imbang untuk memastikan langkah ke final Piala AFF 2020.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2020: Pemain Vietnam Tampak Stres Saat Lawan Thailand

Bahkan, jika kalah 0-1 dari Vietnam, Thailand tetap akan melaju ke final berkat keunggulan agregat.

Sementara itu, Vietnam berada dalam situasi sulit. Mereka wajib menang dengan margin minimal dua gol pada leg kedua, guna menjaga asa lolos ke final Piala AFF 2020.

Adapun leg kedua Thailand vs Vietnam akan kembali berlangsung di Singapore National Stadium pada Minggu (26/12/2021) malam WIB.

Aturan gol tandang tak berlaku pada semifinal Piala AFF 2020. Artinya, jika agregat kedua tim masih sama kuat hingga waktu normal usai, leg kedua akan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Apabila agregat masih imbang setelah perpanjangan waktu, kedua tim akan melakukan adu penalti untuk menentukan pemenang.

Baca juga: Bagaimana Aturan Main Semifinal Piala AFF Indonesia Vs Tuan Rumah Singapura?

Selain terjerumus dalam situasi sulit, Vietnam juga gagal memperpanjang catatan apik kala bersua tim-tim dari Asia Tenggara.

Di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan Park Hang-seo, Vietnam sebelumnya tak terkalahkan dalam 34 laga beruntun melawan tim Asia Tenggara di berbagai level.

Catatan apik itu kini hancur di tangan Gajah Perang, julukan timnas Thailand.

Kekalahan Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020 kemudian dipanaskan dengan sejumlah keputusan kontroversial dari sang pengadil lapangan.

Pada leg pertama Vietnam vs Thailand, setidaknya ada dua keputusan wasit yang dianggap paling kontroversial, yakni pelanggaran kiper Thailand Chatchai Budprom terhadap Nguyen Van Toan dan handball pemain Thailand di kotak penalti.

Baca juga: Deretan Kontroversi Wasit di Semifinal Piala AFF 2020

Chatchai Budprom melakukan pelanggaran terhadap Nguyen Van Toan setelah keluar jauh dari sarangnya.

Pemain Vietnam menilai Chatchai Budprom layak diganjar kartu merah, tetapi wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.

Sementara itu, handball pemain Thailand di kotak penalti terjadi pada akhir babak kedua.

Dalam tayangan ulang, tampak jelas bahwa bola mengenai tangan pemain Thailand. Namun, wasit tidak memberikan hadiah penalti kepada Vietnam.

Keputusan-keputusan kontroversial itu menjadi perbincangan hangat di media sosial. Para penggemar timnas Vietnam merasa dirugakan dengan kepemimpinan wasit pada leg pertama kontra Thailand.

Baca juga: Semifinal Piala AFF: Pelatih Thailand Puji Wasit, Setuju dengan 2 Keputusan Kontroversial

Pelatih Vietnam, Park Hang-seo, juga menunjukkan kekecewaannya meski tidak secara langsung.

“Saya tak ingin membicarakan wasit lagi sekarang. Semoga, jika dia (wasit) punya kesempatan, dia bisa menyaksikan laga ini kembali dan merasakannya. Walaupun kalah 0-2, pemain saya bermain baik,” kata Park Hang-seo seperti dilansir dari The Thao 247.

Para Hang-seo juga mengungkapkan urgensi penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) pada penyelenggaraan Piala AFF.

"Sekarang, tren turnamen di seluruh dunia adalah menggunakan VAR untuk membantu wasit. Kita banyak mendapatkan sponsor, VAR seharusnya dipakai pada turnamen berikut. Teknologi ini memungkinkan wasit membuat keputusan tepat,” kata Park Hang-seo.

Baca juga: Media Korea: Shin Tae-yong Punya Harapan, Park Hang-seo Butuh Keajaiban

Terkait situasi ini, Alexandre Polking selaku pelatih timnas Thailand meminta kubu Vietnam untuk belajar menerima kekalahan.

Pelatih yang juga akrab disapa Mano Polking itu mengatakan bahwa kubu Vietnam sebaiknya fokus menatap leg kedua daripada sibuk menyalahkan wasit.

"Saya ingin mengatakan satu hal, terkadang kita harus menerima kekalahan dan tidak hanya menyalahkan wasit," kata Alexandre Polking.

"Daripada mengeluh, fokus dan berjuang untuk memenangi pertandingan leg kedua," tutur Alexandre Polking menegaskan.

Tak berhenti di situ, Alexandre Polking juga mengirim pesan kepada para penggemar timnas Vietnam.

Baca juga: Hasil Semifinal Piala AFF: Indonesia Produktif, Runtuhnya Rekor Park Hang-seo di Tangan Thailand

Alexandre Polking tampak ingin meredekan tensi tinggi di antara para penggemar timnas Vietnam yang tak puas dengan kepemimpinan wasit.

"Permainan belum berakhir, kesempatan masih ada untuk Vietnam. Saya mengerti, Anda mencintai timnas Vietnam, Anda ingin menang, jadi Anda bereaksi seperti itu," ucap Alexandre Polking.

"Mari kita nantikan hari Minggu (leg kedua Thailand vs Vietnam) yang tak akan terlupakan, pertandingan seru telah menanti," tutur pelatih kelahiran Brasil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com