Kemudian pada kategori Tunggal Taruna Putra, Muhammad Halim As Sidiq dari klub Victory Bogor yang juga unggulan pertama, mengalahkan unggulan ketiga Bagas Dwi Maulana asal klub Mutiara Cardinal Bandung. Dalam tempo 55 menit, Halim menyudahi perlawanan Bagas melalui drama tiga gim 10-21 21-18 21-9.
"Saya sempat ragu-ragu pada gim pertama, makanya ketinggalan jauh. Lalu gim kedua, saya coba untuk lebih berani setelah saya lihat Bagas justru mengendurkan permainan. Gim ketiga, saya merasa lebih yakin lagi karena saya menduga Bagas sudah capek. Saya coba main sabar dan Alhamdulillah, menang," jelasnya.
Pada partai final, Halim bakal bertemu dengan Aquiritto Jesse Cahyadi dari klub Sony Dwi Kuncoro Badminton Training Surabaya, yang menang atas Alexandria Da Matta asal Sekolah Khusus Olahraga Ragunan, 21-19, 15-21, 21-14.
Pada kejuaraan ini, PB Djarum menjadi klub penyumbang atlet terbanyak yang akan berlaga di babak final. Sebanyak 25 wakil PB Djarum akan berlaga di 19 partai final dari total 24 kategori yang dipertandingkan di GOR Djarum Magelang, Minggu (7/11/2021).
Bahkan, terjadi all PB Djarum final di beberapa kategori. Diantaranya Evelin Gracia Prapat vs Shaafiya Yasmin Maitsaa (Tunggal Pemula Putri U15), Anselmut Breagit Fredy/Pulung Ramadhan vs Ghian Rizqy Sofyan/Karsten Spencer (Ganda Remaja Putra U17), Rinjani Kwinnara/Titis Maulida vs Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani (Ganda Remaja Putri U15), Muh Azahbru B Kasra vs Kafi Raditya Pandika (Tunggal Dewasa Putra) dan Dejan Ferdinansyah/Ni Ketut Maharani vs Ghana Muhammad/Serena Kani (Ganda Dewasa Campuran).
Fung Permadi selaku Manager Tim PB Djarum menyikapi positif pencapaian tersebut. Kendati demikian, Fung tak ingin jumawa. Baginya, yang terpenting ialah evaluasi terhadap kekurangan para atlet selepas kejuaraan ini berakhir.
“Kejuaraan ini adalah momen bagi kami untuk mengukur kemampuan para atlet. Jadi saya tidak mau larut dengan pencapaian prestasinya, tapi justru ingin fokus membenahi dan mengevaluasi kesalahan apa saja yang dilakukan para atlet selama bertanding supaya ke depannya mereka bisa lebih baik lagi saat bertarung di atas lapangan,” ucap Fung.
Legenda bulutangkis Indonesia era 1990an ini sudah mengantongi beberapa daftar evaluasi yang akan ia tekankan kepada para pelatih dan atlet sepulang dari Magelang.
“Mereka (para atlet) masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang mendasar. Misalnya seperti arah kok yang tidak masuk, servis yang tidak sempurna dan sebagainya. Ini yang akan saya tekankan nanti, jangan sampai hilang poin karena kesalahan dasar,” tandas Fung.
Ia mensinyalir, kesalahan yang kerap dilakukan para atlet tak lepas dari kondisi ‘demam panggung’ karena kembali bertanding setelah sekian lama tidak mengikuti turnamen imbas pandemi Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.