Sejumlah pemain Perserang disebut diajak oleh pihak luar untuk kalah pada ketiga laga tersebut.
"Beberapa orang telah menghubungi pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC," kata Jibay, dikutip dari Antara News.
Setelah itu, Jibay mengungkapkan inisial pelatih dan lima pemainnya yang diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Adapun kelima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, dan AIH, sedangkan pelatih adalah PW.
Seusai memecat pelatih dan kelima pemain tersebut, manajemen Perserang meminta PSSI untuk menindak tegas seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor.
Baca juga: Cara AFC Bersihkan Sepak Bola dari Kasus Pengaturan Skor
Di samping itu, dia juga meminta PSSI untuk memperketat pengawasan agar tidak terjadi lagi kasus-kasus yang bisa merusak integritas sepak bola Indonesia.
"Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih, dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam yurisdiksi sepak bola di Liga 2," ujar Jibay.
Setelah menerima laporan, PSSI pun berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelaku pengaturan skor.
"Kami akan tindak tegas pelaku pengaturan skor. Ini telah mencoreng nama sepak bola Indonesia. Kami tidak main-main dan akan tuntaskan permasalahan ini," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Rabu (28/9/2021) malam WIB.
"Pertama, kami akan terima laporan dari manajemen Perserang. Setelah itu, kami akan selidiki dan panggil terlebih dahulu para terlapor untuk dimintai keterangan. Ini tentu akan masuk ranah Komite Disiplin," tutur Yunus Nusi menjelaskan.
Baca juga: Tanggapan Menpora soal Dugaan Pengaturan Skor di Sepak Bola PON Papua 2021
Sementara itu, Komite Disiplin PSSI memastikan bahwa setiap pelaku pengaturan skor akan mendapat hukuman berat.
"Jika terbukti ikut melakukan pengaturan skor, pasti hukumannya berat. Karier sepak bolanya akan habis," ujar Ketua Komite Disiplin PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing.
"Komdis akan bergerak cepat untuk menuntaskan permasalahan ini. Kami juga mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai fakta," tutur Erwin Tobing.
Menurut PSSI, segala unsur pengaturan skor, termasuk suap-menyuap, merupakan bentuk kejahatan sepak bola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.