Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arteta dalam Tekanan di Arsenal, Antonio Conte Siap Jadi Pengganti?

Kompas.com - 24/08/2021, 21:00 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Arsenal Mikel Arteta dalam tekanan hebat setelah timnya memulai Liga Inggris 2021-2022 dengan dua kekalahan dan gagal mencetak gol.

Kekalahan pertama musim ini ditelan Arsenal setelah kalah 0-2 dari Brentford.

Kemudian, The Gunners kalah dengan skor serupa dalam Derbi London melawan Chelsea di Stadion Emirates, Minggu (24/8/2021).

Dua kekalahan beruntun ini membuat Arsenal terperosok ke zona degradasi untuk sementara (19).

Ini merupakan kali pertama Arsenal mengakhiri akhir pekan di zona degradasi sejak Agustus 1992, ketika liga telah berjalan lebih dari satu matchday.

Kubu London Utara itu juga baru pertama mencatatkan kekalahan dan gagal mencetak gol dalam dua laga perdana Liga Inggris sepanjang sejarah klub.

Baca juga: Arsenal Sedang Kritis, Nasib Mikel Arteta Diputuskan Oktober?

Akibat dua hasil minor tersebut, Mikel Arteta pun mendapat tekanan dari banyak fans untuk mundur dari kursi kepelatihan Arsenal.

The Telegraph melaporkan petinggi Arsenal akan memberi Arteta waktu hingga Oktober untuk membuktikan bahwa dia masih pantas menjadi pelatih The Gunners.

Jika pelatih asal Spanyol itu tak juga membuat performa Arsenal membaik, Antonio Conte akan dipilih sebagai juru taktik baru.

Antonio Conte tengah menganggur setelah berpisah dengan Inter Milan pada musim panas ini.

Meski berhasil membawa Inter meraih scudetto musim lalu, Conte sepakat berpisah karena I Nerazzurri ingin melepas sejumlah pemain bintang mereka akibat krisis finansial.

Krisis finansial juga membuat Inter tak akan melakukan belanja besar sehingga Conte melihat klub sudah tak satu visi dengannya.

Baca juga: Arsenal Vs Chelsea, Mikel Arteta Sebut The Gunners Layak Dapat Penalti

Lalu, apakah Conte akan menerima pinangan Arsenal jika tawaran benar-benar datang kepadanya?

Kedatangan pelatih berusia 52 tahun itu ke Stadion Emirates berpotensi terjadi jika melihat pernyataannya beberapa waktu lalu.

Adapun pernyataan yang dimaksud adalah ketika Conte menolak tawaran Tottenham Hotspur.

Conte sejatinya tidak punya masalah dengan melatih tim yang bukan favorit juara.

Namun, sang juru taktik menolak karena Spurs tak memiliki tujuan jangka panjang yang jelas, plus masa depan Harry Kane belum bisa dipastikan.

Dia pun tak melihat klub berjuluk The Lilywhites itu memiliki ambisi untuk memenangi gelar.

"Saya mencari proyek sebagai gantinya dan saya siap untuk tinggal di rumah jika ada sesuatu yang tidak meyakinkan saya," kata Conte membahas alasannya menolak Spurs dilansir Gazzetta dello Sport.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris - Duo London dan Liverpool Sempurna, Arsenal Zona Degradasi

"Ini berkaitan dengan visi, kejujuran, dan prinsip. Secara umum, saya menyukai tantangan dan saya telah menerima banyak tantangan selama karier saya," tutur Conte.

"Bahkan, klub top yang saya latih tidak pernah menjadi favorit ketika saya tiba," ucapnya.

"Namun, jika ada sesuatu yang tidak meyakinkan saya, saya memilih untuk tidak menerimanya, terlepas dari uangnya," ujarnya.

Di sisi lain, Antonio Conte masih berkeinginan untuk merasakan pengalaman mengelola klub di luar Italia.

"Saya ingin memiliki lebih banyak pengalaman di luar negeri. Saya pikir saya bukan seseorang yang senang hanya dengan situasi yang nyaman. Saya selalu memilih situasi yang paling sulit sebagai gantinya," ujar Conte.

"Sebagai pemain, saya memenangi semua yang mungkin untuk dimenangkan, tetapi saya juga banyak kehilangan," ucap mantan pemain Juventus itu.

Baca juga: Kesampingkan Rekor Man United, Paul Pogba Hanya Ingin Juara Liga Inggris

"Ketika Anda kalah, itu meninggalkan keinginan dalam diri Anda untuk tidak mengalaminya lagi."

"Jadi, Anda melakukan segalanya untuk menularkannya kepada pemain ketika Anda menjadi pelatih kepala."

"Itu semua berasal dari bekas luka Anda dan ingin menghindari lebih banyak kegagalan," katanya.

Berdasarkan pernyataannya, Antonio Conte terlihat memiliki kans untuk membesut Arsenal, meski The Gunners saat ini dinilai banyak pihak bukan favorit juara.

Walau demikian, The Gunners telah menunjukkan ambisi besar untuk menantang gelar lewat perekrutannya musim panas ini.

Kubu London Utara telah mendatangkan lima pemain baru, yakni Nuno Tavares, Albert Sambi Lokonga, Ben White, Aaron Ramsdale, dan Martin Odegaard.

Total transfer lima pemain tersebut mencapai 129 juta pound (Rp 2,55 triliun) sehingga membuat Arsenal menjadi klub dengan pengeluaran transfer tertinggi di Inggris saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com