SLEMAN, KOMPAS.com - Mantan penggawa PS Sleman Kahudi Wahyu Widodo mengaku hingga kini fokus pada pemain muda.
Kahudi, alumnus PS Sleman, kini adalah CEO dari Maguwoharjo Football Park (MFP).
Kahudi Wahyu Widodo memborong 4 item pada lelang di program PSS for Humanity pada Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Alumnus PS Sleman Ini Borong 4 Item pada Lelang di PSS for Humanity
Program atau aksi sosial berbasis kemanusiaan ini diadakan oleh PS Sleman untuk meringankan korban Covid-19 di wilayah Sleman, Yogyakarta, dan sekitarnya.
Kahudi yang pernah membesut Sragen United pada 2017 dan Persibangga Purbalingga pada 2018 ini berhasil mendapatkan jersey milik Wahyu Boli, Ifan Nanda, Adi Satryo, dan sarung tangan kiper Miswar Saputra.
Tiga dari keempat barang tersebut adalah milik pemain muda PS Sleman.
Menurutnya, keikutsertaannya dalam lelang adalah bentuk apresiasi dan dukungan dari dirinya dan MFP untuk prestasi anak-anak muda asli Sleman di dunia sepakbola profesional.
“Latar belakang pembangunan MFP ini karena kami memang concern kepada youth development yang mana itu adalah masalah utama sepakbola Indonesia,” kata Kahudi Wahyu Widodo yang saat masih aktif bermain sepak bola, berposisi sebagai bek.
Keikutsertaan pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, pada 22 Juli 1978 ini
dalam program PSS for Humanity ingin menunjukkan MFP sangat peduli dengan pembinaan pesepakbola usia muda, khususnya di Sleman.
MFP sendiri adalah salah satu mimpi yang berhasil diwujudkan oleh Kahudi dan tim untuk membangun fasilitas olahraga sepakbola yang bisa dinikmati oleh semua orang.
Di MFP, terdapat lapangan mini soccer, guest house, dan cafe.
Kahudi yang membina karier senior di PS Sleman sejak 1998 hingga 2006 juga tengah membangun lapangan sepakbola dan gym untuk menunjang aktivitas yang dilakukan secara terpusat di area MFP.
Ia berharap keseriusannya dalam mendukung kemajuan sepakbola usia muda ini dapat ditiru oleh lebih banyak orang lagi.
“Semoga ini juga bisa memicu banyak kalangan termasuk pemerintah ataupun pelaku industri sepakbola untuk sama-sama peduli pesepak bola usia muda. Supaya ketika di top level-nya, pesepak bola muda sudah menjadi pemain yang berkualitas,” pungkas Kahudi Wahyu Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.