Rata-rata, Calhanoglu terlibat dalam satu kemunculan gol AC Milan setiap bermain dalam 2 pertandingan.
???? Same face, new vibe ????#NewPlayerUnlocked #SempreMilan pic.twitter.com/gXTkenrHn2
— AC Milan (@acmilan) July 19, 2021
Keisuke Honda, pemakai nomor 10 AC Milan sebelum Calhanoglu, ternyata juga bisa cukup memberikan kontribusi kendati dirinya mentas pada periode sulit, rentang 2014-2017, di mana tim selalu gagal menembus 6 besar Serie A.
Jika diambil rata-rata, Honda setidaknya bisa mengontribusikan satu buah gol atau assist tiap mentas dalam 3 pertandingan (angka persisnya 3,4).
Statistik mirip-mirip juga dimiliki jagoan nomor 10 AC Milan pendahulu Honda semodel Kevin-Prince Boateng (satu gol atau assist setiap 3,25 laga), Clarence Seedorf (3), Manuel Rui Costa (3,3), dan Zvonimir Boban (3,5).
Baca juga: Aktif di Bursa Transfer, Siapa Target AC Milan Selanjutnya?
Brahim Diaz jelas akan sangat senang jika bisa mencapai standar tinggi Dejan Savicevic, pengusung nomor 10 AC Milan periode 1995-1998.
Selama memakai nomor 10 I Diavolo, Savicecic turun dalam 52 laga dan mencetak 11 gol serta 19 assist.
Artinya, tiap mentas dalam 1,7 laga, atau bisa dibulatkan menjadi dua pertandingan, pemain beralias Il Genio (Si Jenius) itu mampu setidaknya mengemas sebiji gol atau assist.
1995-1998: Dejan Savicevic (52 laga, 11 gol, 19 assist)
1998-2001: Zvonimir Boban (79 laga, 11 gol, 11 assist)
2001-2006: Rui Costa (192 laga, 11 gol, 47 assist)
2006- 2012: Clarence Seedorf (241 laga, 40 gol, 40 assist)
2012-2014: Kevin-Prince Boateng (39 laga, 5 gol, 7 assist)
2014-2017: Keisuke Honda (92 laga, 11 gol, 16 assist)
2017- 2021: Hakan Calhanoglu (172 laga, 32 gol, 48 assist)