"Saya berbicara dengannya pada Sabtu sore dan dia mengatakan bahwa ini hanya rumor, jangan khawatir, tidak ada yang terjadi, lalu dia berkata saya akan menelepon Anda dalam satu jam dan mematikan teleponnya."
"Keesokan harinya, kami mendapatkan pengumuman," tutur Ceferin yang mengecap Agnelli sebagai pengkhianat.
Kondisi ini pun bak menggambarkan bahwa Ceferin merupakan salah satu musuh Agnelli sekarang.
Sementara itu, European Super League telah resmi ditangguhkan pada Rabu pagi.
Pasalnya, sembilan klub telah resmi menarik diri, sementara Barcelona dikabarkan akan menyusul.
Alhasil, hanya tersisa Juventus dan Real Madrid yang belum mengumumkan turut undur diri.
Baca juga: 48 Jam Mengudara, European Super League Resmi Ditangguhkan
Jumlah peserta yang kian minim pun membuat Agnelli mengakui ESL sudah tidak dapat dilanjutkan lagi.
"Jujur saja tidak, saya tak ingin membahas banyak mengenai ke mana arah proyek tersebut," tutur Agnelli dilansir dari BBC.
"Saya tetap teguh dalam keindahan proyek tersebut, tentang nilai yang akan diberikan kepada piramida sepak bola, dan menampilkan kompetisi terbaik di dunia."
"Namun, sejujurnya tidak, proyek itu tidak bergulir lagi sekarang," tuturnya.
Spormediaset melaporkan kondisi ini berpotensi membuat tekanan sang presiden Juventus semakin meningkat.
Baca juga: Ikuti Jejak Big Six Liga Inggris, AC Milan Siap Mundur dari European Super League
Terlebih lagi, keuangan Bianconeri dalam situasi sulit dan Agnelli tengah berhubungan buruk dengan sepupunya dan CEO Exor (perusahaan investasi milik klan Agnelli dan berkuasa di tubuh Juve), John Elkann.
Atas dasar itu, kabar soal hengkangnya Agnelli dari kursi Presiden Juventus begitu mengencang.
Sementara itu, laporan yang sama mengabarkan Alessandro Nasi adalah kandidat utama untuk menggantikan Agnelli jika dia meninggalkan klub.
Alessandro Nasi adalah sepupu Elkann dan Agnelli dan menjabat sebagai Ketua Comau dan Wakil Presiden Exor.
Terlepas dari kabar yang beredar, Juventus hingga kini masih bersikeras bahwa Agnelli belum undur diri dari jabatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.