1. Denda dan dikeluarkan dari Asosiasi Sepak Bola negara asal sehingga tidak bisa mengikuti kompetisi domestik.
2. Larangan mengikuti kompetisi di bawah naungan UEFA dan FIFA.
3. Pemain dilarang membela tim nasional negara masing-masing.
Dalam keterangan resminya, UEFA juga mengucapkan terima kasih kepada tim dari negara-negara Eropa lain, khususnya Perancis dan Jerman, yang sudah menolak wacana Liga Super Eropa.
Rumor 12 tim elite Eropa sepakat mengikuti European Super League dan kecaman dari UEFA ini tentu sangat menarik.
Sebab, keduanya muncul ke permukaan dan ramai dibicarakan satu hari sebelum UEFA menggelar kongres untuk membahas perubahan format Liga Champions.
Baca juga: Piala Eropa, Rencana UEFA untuk 12 Stadion Penyelenggara bila Pandemi Masih Belum Terkendali
Wacana mengenai European Super League atau Liga Super Eropa sebenarnya sudah mulai terdengar sejak 2018.
Beberapa klub elite Eropa dikabarkan ingin "membuat" kompetisi sendiri untuk menandingi Liga Champions.
Salah satu tujuan dari pembentukan Liga Super Eropa yang kerap disebut adalah klub ingin meraup keuntungan lebih besar dari hak siar maupun iklan.
Hingga saat ini, format European Super League sebenarnya masih simpang siur meskipun beberapa media Eropa sudah memberitakan hasil dari dokumen yang bocor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.