Klub berjulukan Maung Bandung itu menyematkan dua tanda bintang dalam logo mereka.
Dua bintang itu sebagai representasi dari dua gelar juara di era Liga Indonesia yang pernah Persib raih.
Sama halnya dengan Persik Kediri, yang juga menerapkan dua tanda bintang di atas logo klub.
Dua tanda bintang itu juga bermakna dua gelar juara yang pernah diraih klub berjulukan Macan Putih itu di pentas Liga Indonesia.
Pemaknaan yang sama juga diterapkan oleh PSIS, Bhayangkara, dan Bali United.
Ketiga kesebelasan sama-sama menerapkan satu tanda bintang, sebagai simbol dari satu gelar juara yang pernah mereka rengkuh di era Liga Indonesia.
Adapun Persija, memiliki pemaknaan yang berbeda.
Klub berjulukan Macan Kemayoran itu sejatinya sudah dua kali meraih gelar juara selama era Liga Indonesia.
Akan tetapi, Persija konsisten dengan hanya menyematkan satu bintang di atas logo klub.
Hal tersebut dikarenakan Persija mengadopsi pemaknaan penerapan jumlah tanda bintang dalam logo klub dengan aturan di Serie A, 10 gelar juara untuk satu penggunaan tanda bintang di logo.
Berbeda dengan enam klub di atas, Persija tidak hanya menjadikan gelar juara di era Liga Indonesia sebagai parameter kesuksesan.
Mereka juga mencatat gelar juara yang mereka rengkuh sejak era Perserikatan.
Bila ditotal, Persija memang sudah meraih 11 gelar juara di kompetisi nasional dengan rincian; delapan gelar di Perserikatan dan dua di Liga Indonesia.
Melalui pencapaian tersebut, Persija tercatat sebagai tim dengan jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi nasional.
Berada di belakangnya adalah Persebaya dengan delapan trofi, dan Persib dengan tujuh gelar juara nasional.
Cerita menarik hadir dari Persebaya. Tercatat sebagai salah satu klub berprestasi di sepak bola Indonesia, Persebaya memilih untuk tidak ikut dalam arus utama.
Klub berjulukan Bajul Ijo itu tidak sama sekali menyematkan tanda bintang dalam logo klub, meski sudah meraih dua gelar juara di era Liga Indonesia.
Sikap yang sama juga dilakukan oleh Arema FC. Sebagai juara Liga Indonesia musim 2009/2010, Arema pun tidak menerapkan tanda bintang dalam logo mereka.
Meski tampak adanya pemahaman berbeda, tidak ada yang salah dengan pemaknaan penerapan tanda bintang di atas logo klub Indonesia.
Sebab, tidak ada regulasi khusus terkait hal tersebut.
Akan tetapi, tidak ada salahnya juga bagi PSSI untuk menerapkan regulasi khusus terkait penerapan tanda bintang dalam logo klub Indonesia.
Setidaknya, regulasi itu bisa menjadi upaya penyeragaman makna tanda bintang di logo klub tersebut.
Selain itu, regulasi tersebut juga bisa diterapkan guna meminimalkan salah tafsir dari publik terkait pemaknaan tanda bintang di logo klub Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.