KOMPAS.com - Cristiano Ronaldo merupakan figur penting dalam skema Juventus racikan Andrea Pirlo. Namun, Danilo boleh dibilang adalah andalan nomor satu.
Danilo Luiz da Silva menjadi langganan starter Juventus besutan Andrea Pirlo musim ini.
Bek asal Brasil itu merupakan pemain Juventus yang menuai menit tampil terbanyak di Serie A maupun Liga Champions 2020-2021.
Danilo tampil 18 kali dan meraup 1.577 menit bermain di kompetisi kasta teratas Liga Italia musim ini.
Pemain yang direkrut Juventus dari Manchester City tersebut lebih lama mentas dibandingkan Leonardo Bonucci (1.469 menit), Cristiano Ronaldo (1.362), dan kiper Wojciech Szczesny (1.350).
Baca juga: Ronaldo Ultah ke-36, 3 Tahun Lagi Salip Rekor Totti dan Di Natale
Danilo juga seolah tak tergantikan di ajang Liga Champions dengan menjadi starter dalam lima dari enam partai yang dijalani Juventus di fase grup.
Raihan menit tampilnya di panggung Liga Champions 2020-2021 adalah 478 menit, mengungguli Alvaro Morata (450 menit), Szczesny (450), Juan Cuadrado (431), dan Bonucci (422).
Ada alasan kuat kenapa Danilo begitu diandalkan Pirlo.
Danilo merupakan kepingan krusial dalam taktik racikan Pirlo yang menghendaki permutasi cair antarpemain di lapangan.
Di atas kertas, Juventus sering mentas dengan skema 3-5-2. Namun, ketika tak memegang bola, skuad asuhan Pirlo tampil memakai sistem empat bek.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ulang Tahun ke-36, Ini 6 Fakta Sang Megabintang
Danilo sering didaulat oleh Pirlo sebagai bek sentral kiri dalam formasi tiga pemain belakang Juventus.
Padahal, selama ini orang lebih mengenal Danilo sebagai bek sayap kanan agresif yang sering naik membantu serangan.
“Peran ini bukan sesuatu yang baru, karena saya pernah menjalankannya di masa lalu. Di sini Anda melihat sepak bola dengan cara berbeda dan mesti membiasakan diri,” kata Danilo dalam sebuah wawancara dengan TNT Brasil.
Pergerakan pemain cair yang dikehendaki Pirlo membuat Danilo sesekali bisa ikut naik membantu serangan sebagai bek sayap kiri.
Ketika menyerang, Juventus seperti bermain dengan formasi 3-2-5 karena biasanya Federico Chiesa dan Juan Cuadrado naik jauh ke depan, pun halnya dengan Aaron Ramsey yang mengokupasi ruang di antara dua striker tim.