"Pandangan saya beliau mungkin kurang tidur. Kondisi tidak fit," ujar pria yang menjadi salah satu pelopor olahraga futsal di Indonesia ini menjelaskan.
"Beliau sudah tiba di lapangan dari jam 6 pagi karena diinfokan main jam 7 di grup agar anak-anak tidak telat. Rumahnya di Bintaro. Kalau seperti itu berangkat dari jam 5."
Baca juga: Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karier Sang Legenda di Timnas Indonesia
Saat ditanya apa alasan Ricky berangkat sepagi itu, Vennard menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk dedikasinya kepada olaharaga yang ia cintai.
"Beliau profesional sampai terakhir. Disiplin biar tidak terlambat," ujarnya.
"Beliau orang yang sangat profesional. Laga-laga sparring seperti ini diperlakukan seperti pertandingan profesional."
"Totalitas sebagai mantan pemain profesional yang patut dicontoh."
Terakhir, Vennard pun mengucapkan kata-kata perpisahan kepada sosok yang sudah anggap sebagai anggota keluarganya sendiri itu.
"Saya mewakili teman-teman Medan Selection mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya. Beliau bukan lagi sekadar senior tetapi juga sudah seperti abang," tuturnya lagi.
"Semoga keluarga yang ditinggal diberi kekuatan dan semua dosanya dimaafkan serta amal ibadahnya diterima."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.