Sportsbook yang lazimnya juga terdapat di stadion golf, bisbol, hoki, balap kuda, balap anjing, tinju, dan beladiri campuran mendapatkan izin beroperasi di negara-negara yang memiliki peraturan mengenai pengelolaan perjudian.
Terkini, Pemerintah Spanyol melalui Menteri Urusan Konsumen Alberto Garzon menegaskan bahwa kerja sama klub-klub La Liga dengan perusahaan judi harus berhenti pada akhir musim 2020-2021.
Itu berarti, umur perusahaan judi di La Liga tinggal semusim.
"Pemerintah memutuskan tidak ada masa transisi," kata Alberto Garzon menegaskan.
Masa transisi adalah ide yang digulirkan Presiden La Liga Javier Tebas agar klub-klub punya persiapan memisahkan diri dari perusahaan judi, khususnya selama masa pandemi Covid-19.
Menurut Tebas, masa transisi itu berumur tiga tahun ke depan.
Baca juga: Tujuh Klub La Liga Berkongsi dengan Perusahaan Judi, Ada Klub Favorit Andakah?
"Tujuan masa transisi agar klub-klub punya cukup waktu untuk beradaptasi melepaskan diri dari kerja sama dengan perusahaan judi," kata Javier Tebas.
Lebih lanjut, Javier Tebas mengungkapkan Madrid punya kerja sama bisnis pengelolaan judi bola dengan Codere.
Keduanya meneken kontrak dengan Kok Sports dan membuka bisnis itu di luar negara Spanyol.
Lantas, Barcelona juga bermitra dengan 1XBet yang juga mengembangkan bisnis seperti itu di luar negeri.
Berbekal siasat cara "cantik" seperti itu, terang Javier Tebas, bisa dipastikan, Real Madrid dan Barcelona luput dari beleid anyar pemerintah Spanyol sebagaimana diinformasikan di atas.
Menurut Tebas, cara bisnis Madrid dan Barcelona mendekati kesamaan dengan kelolaan bisnis judi klub di Italia.
Baca juga: Umur Perusahaan Judi di La Liga Tinggal Semusim
"Ada aturan dari pemerintah Italia yang mengizinkan pengelolaan bisnis judi bola di luar Italia," pungkas Javier Tebas.