MALANG, KOMPAS.com - Hari perayaan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2020 ini disambut Arema FC dengan optimisme dan harapan.
Tim berlogo Kepala Singa Mengepal tersebut berharap para pemangku kebijakan bisa menarik benang merah antara semangat Sumpah Pemuda dan sepak bola nasional yakni sebagai instrumen yang mampu mempersatukan pemuda-pemuda Tanah Air.
Arema FC yakin sepak bola bisa menjadi suara universal yang mampu mendinginkan gejolak di masyarakat yang mulai gerah tak terkendali.
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, melihat sepak bola punya kekuatan itu.
Tinggal, bagaimana cara pandang pihak terkait dan kemauan untuk memanfaatkannya.
“Mungkin dari sisi yang demo-demo itu kalau ada kompetisi tidak akan sempat demo, apa salahnya dicoba?” kata pria asal Madiun.
Baca juga: Mantan Penyerang Arema FC Jonathan Bauman Akhirnya Dapat Klub Baru
Ruddy Widodo berharap benang merah ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Bahwa sepak bola bukan hanya sebuah tontonan, tetapi juga bisa menjadi alat pemersatu yang bisa mendinginkan suasana.
Karena itu, dia mendesak agar pemangku kebijakan bisa melihat sepak bola dari sudut yang lebih luas.
Dia pun realistis bahwa membuat sebuah keputusan besar tak semudah membalikan telapak tangan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan