Tidak Terima Diejek Skuad Real Madrid, Ronaldo Pernah Latihan Sendiri

KOMPAS.com - Bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, pernah berlatih sendirian saat masih membela Real Madrid seusai diejek rekan satu timnya.

Momen itu diceritakan mantan pemain FC Porto asal Porgugal, Costinha.

Costinha pernah mengikuti satu sesi latihan Real Madrid pada pertengahan musim 2011-2012.

Saat itu, Real Madrid tengah dalam persiapan menghadapi Bayern Muenchen untuk laga semifinal leg kedua Liga Champions..

Costinha bisa menyaksikan latihan tersebut setelah diundang langsung oleh pelatih Real Madrid, Jose Mourinho.

Dalam latihan itu, Costinha melihat langsung bagaimana Ronaldo sempat marah setelah diejek pemain Real Madrid.

Baca juga: Momen Saat Cristiano Ronaldo Diajari Main Bola oleh Bek-bek AC Milan

Momen itu terjadi ketika skuad Real Madrid sedang melakukan latihan shooting.

"Dalam 20 tembakan, Ronaldo hanya gagal satu kali. Kebanyakan pemain lain mungkin gagal 10 kali," kata Costinha dikutip dari situs Goal, Rabu (9/6/2020).

"Ketika Ronaldo gagal sekali, pemain lain mulai mengejek dan membuat dia marah," tutur Costinha.

"Ronaldo pada akhirnya mengambil sekantong bola dan pergi meninggalkan rekan-rekannya untuk melakukan latihan shooting sendirian. Ronaldo ingin 20 tembakannnya sempurna," ujar Costinha menambahkan.

Setelah latihan selesai, Costinha pergi menghampiri Mourinho untuk menanyakan bagaimana keadaan Ronaldo.

Dalam percakapan dengan Mourinho, Costinho baru menyadari bahwa apa yang dilakukan Ronaldo bukan kali pertama terjadi di dalam latihan Real Madrid.

"Saya bertanya ke Mourinho 'Apa yang terjadi dengan Ronaldo?'. Mourinho menjawab 'Biarkan saja dan Ronaldo pasti akan siap menghadapi pertandingan.'," ujar Costinha.

"Ronaldo sangat fokus dan tidak terima dengan kegagalan. Ketika semua orang mengejek, mereka akan tahu Ronaldo akan marah. Ronaldo adalah pesepak bola yang fantastis," tutur Costinha.

Baca juga: Cristiano Ronaldo adalah Michael Jordan-nya Sepak Bola

Costinha pernah bermain bersama Ronaldo ketika membela timnas Portugal pada Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006.

Dari pengalaman di tim nasional, Costinha mengaku heran banyak orang yang menganggap Ronaldo sangat arogan karena selalu ingin menang dalam segala hal.

Menurutnya, hal itu adalah sifat yang membuat Ronaldo bisa konsisten menjadi pemain terbaik dunia sampai saat ini.

"Ronaldo sangat menghormati pemain senior dan selalu meminta nasihat. Dalam perjalanannya, Portugal kini merasakan kepemimpinan Ronaldo," tutur Costinha.

"Sulit untuk tidak mencintai Ronaldo secara personal kecuali Anda orang yang cemburu melihat kemampuannya," ujar Costinha.

"Saya sudah melihat bagaimana proses Ronaldo bisa menjadi pemain seperi sekarang. Sebagai orang Portugal, Ronaldo membuat saya bangga," ucap Costinha.