KOMPAS.com - Legenda Manchester United, Paul Scholes, menyesal hanya bisa meraih dua gelar Liga Champions sepanjang karier sepak bolanya.
Sejak debut di Man United pada musim 1994-1995, Scholes tercatat pernah tampil empat kali di final Liga Champions.
Dalam empat kesempatan itu, Scholes hanya bisa mengantar Man United juara dua kali, yakni pada musim 1998-1999 dan 2007-2008.
Selebihnya, Scholes dan Man United harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan Barcelona.
Momen menyakitkan itu terjadi pada musim 2008-2009 dan 2010-2011 saat Barcelona masih dilatih Pep Guardiola.
Meski masih sakit hati dengan dua kekalahan tersebut, Scholes menilai Barcelona era Pep Guardiola lebih baik dari Man United dan pantas juara.
"Coba Anda lihat Barcelona era Guardiola. Betapa hebatnya mereka," kata Scholes dikutip dari situs Goal, Senin (1/6/2020).
"Di lini tengah, mereka memiliki Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan tentu saja Lionel Messi," ujar Scholes.
"Di lini belakang, Barcelona punya duo Carles Puyol dan Gerard Pique. Skuad Barcelona sangat luar biasa. Mereka adalah tim terbaik yang pernah saya hadapi," tutur Scholes menambahkan.
Baca juga: Kesalahan Pertama yang Hantui Man United hingga Saat Ini...
Selain Barcelona, Real Madrid era awal 2000-an yang terkenal dengan julukan Los Galacticos jilid I juga dianggap Scholes tim terbaik yang pernah dihadapi.
Scholes secara spesifik mengenang perempat final Liga Champions 2002-2003 saat Man United tersingkir seusai kalah agregat 5-6 dari Real Madrid.
"Pada musim itu, kami benar-benar babak belur di Santiago Bernabeu (kandang Real Madrid). Level Real Madrid saat itu tidak jauh dengan Barcelona (era Pep Guardiola)," kata Scholes.
"Real Madrid saat itu memiliki Zinedine Zidane, Luis Figo, Iker Casillas, Raul Gonzalez, dan Roberto Carlos. Mereka sangat luar biasa," tutur Scholes.
Melihat skuad Real Madrid dan Barcelona itu, Scholes menilai Man United berada di era yang salah ketika dilatih Sir Alex Ferguson.
Scholes menilai Man United era Ferguson seharusnya bisa meraih lebih dari dua gelar Liga Champions.