"Kami sudah berkomunikasi langsung dengan pemain yang positif dan juga konsultan medis kami. Kami juga mempelajari dampak virus untuk tubuh yang terinfeksi namun tanpa gejala," kata Tommasi.
"Kondisi sekarang dan ke depan tidak lagi bisa diprediksi. Tingkat kematian sudah sangat tinggi. Ini bukan lagi saatnya kita meremehkan virus ini," ujar Tommasi menambahkan.
Dilansir dari situs Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, per Sabtu (21/3/2020) siang WIB, jumlah kasus positif virus corona di Italia menyentuh angka 47,021 orang.
Jumlah itu membuat Italia menempati peringkat dua daftar negara dengan jumlah positif virus corona terbanyak di dunia di bawah China.
Namun sejak Jumat (20/3/2020), Italia menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia menggeser China.
Hingga saat ini sudah ada 4.032 orang yang meninggal dunia akibat virus corona di Italia sementara di China 3.139.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.