Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hakan Sukur, Sederet Rekor di Puncak Dunia Sampai Jadi Sopir Uber

Kompas.com - 15/01/2020, 09:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

Namun, peruntungannya di negara lain tak sesukses di tanah kelahiran sendiri.

Sukur hanya mencetak 9 gol dari 44 penampilan di Liga Italia bersama ketiga klub tadi sementara ia hanya bermain 9 kali dan mencetak dua gol bersama Blackburn.

Baca juga: Kakak Beradik Emas, Inzaghi Bersaudara Menggebrak Serie A dan Serie B

Hakan Sukur memutuskan untuk terjun ke dunia politik tiga tahun setelah ia pensiun.

Pada 2011, Sukur menjadi anggota Parlemen Turki sebagai bagian dari partai AKP Erdogen mewakili distrik kedua di Provinsi Istanbul.

Namun, ia meninggalkan partai tersebut setelah hanya hanya dua tahun dan menempuh jalur independen.

Akan tetapi, pria kelahiran 1 September 1971 ini juga mempunyai ikatan dengan Fethullah Gulen, seorang cendekiawan Muslim yang juga menjadi rival Erdogan.

Presiden Turki itu secara gamblang menyatakan bahwa Gulen bersama para pendukungnya menjadi motor di balik usaha kudeta pada 2016 dan dicap sebagai gerakan teroris.

Baca juga: Pernah Main di Inter Milan, Hakan Sukur Kini Jadi Sopir Taksi Uber

Pada Februari 2016, pemerintahan Turki mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Sukur setelah dia menghina Presiden Erdogan di Twitter.

Sukur kemudian melarikan diri dari Turki dan mengasingkan diri di Amerika Serikat.

"Ketika saya pergi, mereka menangkap ayah saya dan menyita semuanya."

"Saya tidak punya apa-apa lagi. Erdogan telah merampas semuanya: hak untuk merdeka, berekspresi, dan bekerja," kata Sukur kepada media asal Jerman, Welt am Sonnt.

"Di Amerika saya membuka sebuah restoran. Akan tetapi, terkadang ada orang-orang aneh datang dan mereka memainkan musik Dombra."

Sukur menganggap kejadian itu sebagai provokasi karena musik Dombra didaulat oleh partai AKP sebagai musik asli Turki.

"Kini, saya menyetir bagi Uber dan menjual buku," tutur Sukur.

Pria yang kini berusia 48 tahun itu telah menolak segala tudingan yang mengarah kepadanya.

"Saya dituduh sebagai kaki tangan sebuah upaya kudeta? Jika demikian, apa peran saya?"

"Sampai sekarang tidak ada yang menjelaskannya kepada saya. Di negara saya, saya hanya melakukan sesuatu yang tidak melanggar hukum. Saya musuh pemerintah, bukan musuh negara. Saya mencintai Turki," ujar Sukur lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com