Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hakan Sukur, Sederet Rekor di Puncak Dunia Sampai Jadi Sopir Uber

Kompas.com - 15/01/2020, 09:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada masa di mana Hakan Sukur menorehkan catatan-catatan emas bagi Turki. Tak berlebihan untuk mengatakan bahwa Sukur merupakan legenda sepak bola negaranya. Namun, sederet prestasi tersebut hanya menjadi bayangan di masa lalu.

Hakan Sukur mencatatkan 112 penampilan bagi Turki antara 1992 dan 2007.

Sang bomber mencetak 52 gol dalam periode tersebut, suatu catatan yang belum bisa ditembus pemain Turki lain sampai sekarang.

Ia juga bagian dari tim Turki yang finish peringkat ketiga di Piala Dunia 2002.

Sukur mencetak gol pertama saat negaranya menang 3-2 kontra tuan rumah Korea Selatan untuk memenangkan medali.

Baca juga: Hasil Coppa Italia, Comeback Alexis Sanchez bagi Inter Milan

Gol Sukur masih menjadi yang tercepat dalam sejarah Piala Dunia dengan catatan resmi 10,8 detik.

Di level klub, Hakan Sukur merupakan ikon Galatasaray. Ia memenangkan delapan gelar liga bersama klub dari kota Istanbul tersebut dalam tiga periode berbeda antara 1993 dan 2008.

Tiga kali, Sukur menjadi top scorer Liga Turki dengan menorehkan 19 gol pada 1996-1997, 32 gol pada 1997-1998, dan 38 gol pada 1998-1999.

Torehan 249 gol pemain dengan julukan Banteng dari Bosphorus ini masih menjadi rekor di Super Liga Turki.

Ketajamannya merembet ke level kontinental. Hakan Sukur merupakan pemain Turki dengan raihan gol terbanyak di Liga Champions (22 gol).

Ia mencetak gol pertama di Liga Champions kontra Avenir Beggen (Luksemburg) pada Agustus 1994 dan menutupnya kontra Mlada Boleslav pada Agustus 2006.

Hakan Sukur juga menceploskan 11 gol di Piala UEFA dan 4 di Piala Winners.

Hakan Sukur bermain bagi Galatasaray kontra Bayer Leverkusen di ajang Liga Champions pada musim terakhirnya merumput pada 2007-2008.AFP/MUSTAFA OZER Hakan Sukur bermain bagi Galatasaray kontra Bayer Leverkusen di ajang Liga Champions pada musim terakhirnya merumput pada 2007-2008.

Pada 1997, Hakan Sukur memenangi trofi IHFFS Top Division Goal Scorer 2019 edisi perdana.

Ia merupakan penyerang terbaik dari 60 kompetisi teratas di dunia versi Federasi Internasional Sejarah Sepak Bola dan Statistik tersebut dengan catatan 38 gol dari 32 pertandingan pada 1996-1997.

Hakan Sukur juga sempat mencoba peruntungan di berbagai liga lain seperti di Liga Italia Serie A bersama dengan Torino, Inter Milan, dan Parma serta di Liga Inggris bersama Blackburn.

Namun, peruntungannya di negara lain tak sesukses di tanah kelahiran sendiri.

Sukur hanya mencetak 9 gol dari 44 penampilan di Liga Italia bersama ketiga klub tadi sementara ia hanya bermain 9 kali dan mencetak dua gol bersama Blackburn.

Baca juga: Kakak Beradik Emas, Inzaghi Bersaudara Menggebrak Serie A dan Serie B

Hakan Sukur memutuskan untuk terjun ke dunia politik tiga tahun setelah ia pensiun.

Pada 2011, Sukur menjadi anggota Parlemen Turki sebagai bagian dari partai AKP Erdogen mewakili distrik kedua di Provinsi Istanbul.

Namun, ia meninggalkan partai tersebut setelah hanya hanya dua tahun dan menempuh jalur independen.

Akan tetapi, pria kelahiran 1 September 1971 ini juga mempunyai ikatan dengan Fethullah Gulen, seorang cendekiawan Muslim yang juga menjadi rival Erdogan.

Presiden Turki itu secara gamblang menyatakan bahwa Gulen bersama para pendukungnya menjadi motor di balik usaha kudeta pada 2016 dan dicap sebagai gerakan teroris.

Baca juga: Pernah Main di Inter Milan, Hakan Sukur Kini Jadi Sopir Taksi Uber

Pada Februari 2016, pemerintahan Turki mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Sukur setelah dia menghina Presiden Erdogan di Twitter.

Sukur kemudian melarikan diri dari Turki dan mengasingkan diri di Amerika Serikat.

"Ketika saya pergi, mereka menangkap ayah saya dan menyita semuanya."

"Saya tidak punya apa-apa lagi. Erdogan telah merampas semuanya: hak untuk merdeka, berekspresi, dan bekerja," kata Sukur kepada media asal Jerman, Welt am Sonnt.

"Di Amerika saya membuka sebuah restoran. Akan tetapi, terkadang ada orang-orang aneh datang dan mereka memainkan musik Dombra."

Sukur menganggap kejadian itu sebagai provokasi karena musik Dombra didaulat oleh partai AKP sebagai musik asli Turki.

"Kini, saya menyetir bagi Uber dan menjual buku," tutur Sukur.

Pria yang kini berusia 48 tahun itu telah menolak segala tudingan yang mengarah kepadanya.

"Saya dituduh sebagai kaki tangan sebuah upaya kudeta? Jika demikian, apa peran saya?"

"Sampai sekarang tidak ada yang menjelaskannya kepada saya. Di negara saya, saya hanya melakukan sesuatu yang tidak melanggar hukum. Saya musuh pemerintah, bukan musuh negara. Saya mencintai Turki," ujar Sukur lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com