BURIRAM, KOMPAS.com - Tim Astra Honda Racing Team (AHRT) pecahkan rekor ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production (AP) 250cc. Mereka untuk kali ketiga secara beruntun mempertahankan gelar sebagai juara umum kategori tim pada event tersebut.
Hasil ini tentu saja menjadi pengobat kegagalan AHRT mempertahankan gelar juara kategori pebalap setelah Irfan Ardiansyah dan Awhin Sanjaya gagal membendung Andy Muhammad Fadly. Nama yang disebutkan terakhir ini menjadi juara kategori pebalap.
Tim AHRT meraih total poin 274 pada ARRC 2019 setelah mengarungi tujuh seri musim ini, termasuk dalam seri pamungkas di Sirkuit Chang Internasional, Buriram, Thailand Sabtu (30/11/2019) hingga Minggu (1/12/2019)).
Baca juga: Awhin Peringkat Ke-3 dan Irfan Jatuh, AHRT Gagal Pertahankan Gelar
Raihan poin tersebut hasil dari empat kemenangan sehingga mengumpulkan 100 angka, enam kali finis di posisi kedua (total 80 poin) dan dua kali finis di urutan ketiga (32 poin). Jumlah tersebut akumulasi dari pencapaian para pebalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS), Irfan Ardiansyah, Awhin Sanjaya dan Lucky Herdiansya.
AHRT, yang berkomitmen kuat untuk terus melahirkan telenta balap Tanah Air, mulai terlibat dalam persaingan kelas AP250 musim 2017 dan langsung meraih gelar juara umum untuk pebalap dan tim. Prestasi yang sama juga diraih pada tahun berikutnya.
Direktur Marketing AHM, Thomas Wijaya, mengatakan bahwa pencapaian tahun ini merupakan bukti talenta para pebalap muda Indonesia dapat bersaing ketat di dunia balap motor tingkat internasional.
Hasil tahun ini juga menjadi salah satu motivasi untuk terus mendukung prestasi pebalap Tanah Air yang membanggakan melalui pembinaan berjenjang yang secara konsisten dilakukan perusahaan.
"Ini merupakan salah satu prestasi terbaik dengan meraih juara tim selama tiga tahun berturut-turut. Kekuatan kerja sama di dalam tim yang selalu berinovasi merupakan salah satu kunci pencapaian musim ini. Kami berharap tahun-tahun yang akan datang dapat meraih semakin banyak prestasi dan dapat mengharumkan nama Indonesia,” ujar Thomas.
Ambil pelajaran dalam seri terakhir ARRC 2019
Sejatinya, AHRT juga berpeluang mencetak hat-trick untuk kategori pebalap. Sebab, hingga seri keenam musim ini, Irfan Ardiansyah berada di puncak klasemen.
Sayang, Irfan gagal mempertahankan posisinya ketika memasuki seri ketujuh alias seri pamungkas di Buriram karena gagal naik podium dalam Race 1 dan 2. Bahkan, Irfan harus tergusur ke peringkat ketiga klasemen akhir. Dia disalip rekan setimnya, Awhin Sanjaya.
Dari hasil seri ketujuh ini, Irfan mengaku mendapat banyak pelajaran. Pada balapan pertama, dia tercecer ke posisi 20 akibat menghindari pebalap di depannya yang terjatuh sehingga dia keluar lintas. Meski demikian, dengan kemampuan serta kesabarannya, Irfan berhasil masuk rombongan dan finis ke di urutan kelima.
Pada balapan kedua, Irfan berhasil mendominasi balapan sejak lap ketiga. Sayang, dia terjatuh di tikungan terakhir akibat bersenggolan dengan rider lainnya dan tidak dapat melanjutkan perjuangan untuk meraih podium tertinggi. Padahal, Irfan sedang berusaha mempertahankan posisinya di urutan terdepan.
Baca juga: ARRC 2019, Pebalap AHRT Harus Belajar dari Pengalaman untuk Hadapi Race 2
Alhasil, Irfan yang sepanjang musim ini satu kali menjadi juara dan tiga kali meraih podium kedua dan ketiga, menempati peringkat ketiga klasemen akhir kelas AP250 dengan total poin 187.
Berbeda dengan Irfan, Awhin tampil lebih impresif pada Race 1 dan 2 seri terakhir ini karena dua kali naik podium. Dia finis kedua pada balapan pertama dan ketiga pada balapan kedua. Padahal, Awhin memulai balapan dari posisi ke-11.
Dua kali naik podium pada seri terakhir ini membuat Awhin naik ke peringkat kedua klasemen akhir ARRC 2019 kelas AP250. Dia mengumpulkan total 198 poin.
"Race kedua ini berlangsung seperti dugaan saya. Ketat dan sangat rapat, sehingga tidak mentolerir satu kesalahan pun. Saya coba untuk konsentrasi dan terus berjuang dalam pertarungan yang sangat menentukan ini. Sayang sekali, akhirnya gelar juara harus lepas dari tim kami. Terima kasih untuk tim dan semua pendukung yang telah memberikan dukungan maksimal," ujar Awhin.
Lucky Hendriansya yang merupakan debutan tahun ini, juga menunjukkan performa menjanjikan. Finis di posisi ke-9 pada Race 1 dan di urutan ke-10 pada Race 2, pebalap 19 tahun ini menyegel posisi kelima klasemen akhir dengan raihan 133 poin.
Kelas Super Sports 600cc
Pada kelas Super Sport 600cc (SS600), Andi "Gilang" Farid Izdhihar dapat menjalani start dari grid keenam, sedangkan Rezha Danica Ahrens harus memulainya dari posisi ke-12.
Pada seri terakhir ini, Andi mencoba sabar dan tetap mengatur strategi untuk bersaing di posisi terdepan. Andi berhasil menyelesaikan dua balapan dengan baik dengan menempati posisi ke-6 pada balapan pertama dan posisi ke-5 pada balapan kedua.
Dengan pencapaian satu musim ini, dirinya bertengger posisi ke-5 klasemen akhir dengan raihan poin 115. Ini menjadi bekal Andi Gilang untuk menggeloti Moto2 pada musim depan.
Sementara itu Rheza, yang merupakan debutan kelas SS600, masih terus fokus untuk mendapatkan pengesetan dan performa balap yang terbaik agar dapat bersaing ketat dengan pebalap lain. Posisi ke-11 menjadi hasil akhir pada musim pertama Rheza yang mengumpulkan 78 poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.