Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3 Laga Liga Inggris di London pada Hari yang Sama, Bagaimana Izin Polisinya?

Kompas.com - 24/11/2019, 19:24 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Ada empat tingkatan kategori, masing-masing A, B, C, dan C+.

C+ adalah pertandingan yang memiliki tingkat risiko kerusuhan paling besar.

Beberapa pertandingan yang masuk kategori C+, antara lain Liverpool vs Manchester United, Manchester United vs Manchester City, ataupun Arsenal vs Tottenham Hotspur.

Baca juga: Panpel Tak Dapat Izin, Persib Vs Arema FC Dipastikan Ditunda

Semakin minim risiko kerusuhan, semakin minim pula jumlah personil kepolisian yang dikerahkan.

Bahkan, terkadang ada pertandingan yang sama sekali tidak mendapat pengamanan dari kepolisian.

Untuk pertandingan kategori ini, pengamanan biasanya hanya diserahkan pada steward.

 

Kedewasaan Suporter?

Terlepas dari baiknya prosedur keamanan di Inggris, hal terpenting yang bisa dijadikan contoh adalah kedewasaan suporter.

Hal inilah yang sempat disoroti pemain senior nasional, Bambang Pamungkas, saat kejadian pelemparan bus pemain Persib usai laga melawan PS Tira Persikabo, di Cibinong, 14 September lalu.

Ketika itu, Bepe, sapaan Bambang, menyebut kejadian seperti itu berpotensi mempersulit perizinan pertandingan dari kepolisian.

"Coba bayangkan, jika dikarenakan tindakan suporter tersebut membuat izin keamanan, dan penyelenggaraan pertandingan sepak bola menjadi sulit didapat?" tulis Bepe di akun Instagramnya pada 15 September.

Baca juga: Suporter Brutal, Jadwal Liga Berantakan, Timnas Babak Belur

"Atau dikarenakan sepak bola sudah dianggap menjadi aktivitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga, sehingga dengan sangat terpaksa liga harus dihentikan?"

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

1000 kebaikan akan kalah dengan 1 perbuatan tidak sepantasnya Kita Persebaya, kita akan bersatu menjadi lebih baik #KitaPersebaya #Bonek

A post shared by Persebaya (@officialpersebaya) on Nov 2, 2019 at 9:18pm PDT

"Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?"

"Secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Jadi jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia."

"Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini. We are so much better than this," pungkas pemain yang identik dengan nomor 20 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com