KOMPAS.com - Ada sebuah fakta mengejutkan di balik pemecatan Mauricio Pochettino dari kursi kepelatihan Tottenham Hotspur.
Mauricio Pochettino resmi dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Tottenham Hotspur pada Selasa (19/11/2019) atau Rabu dini hari WIB.
Informasi pemecatan Pochettino itu didapat dari laman resmi Tottenham dan sudah dikonfirmasi bos klub, Daniel Levy.
Sebagai gantinya, kubu The Lilywhites, julukan Tottenham, langsung menunjuk Jose Mourinho.
Baca juga: Pecat Pochettino, Tottenham Harus Bayar Setengah Triliun Rupiah
Manajer asal Portugal itu akan diikat kontrak hingga akhir musim 2022-2023.
Pemecatan ini berarti menandai akhir dari 5,5 tahun masa bakti Pochettino di Tottenham.
Pochettino mulai membesut Tottenham pada Mei 2014. Sejak saat itu, kelahiran Murphy, Argentina, 47 tahun silam itu telah memimpin 293 laga Tottenham di seluruh kompetisi.
Meskipun belum berhasil mempersembahkan gelar, namun Pochettino tercatat sebagai pelatih Tottenham dengan jumlah kemenangan terbanyak, yakni 159 kali di era modern.
Baca juga: Gaji Mourinho di Spurs Lebih Mahal Rp 136 Miliar dari Pochettino
Selain itu, ia juga konsisten membawa Spurs finis di posisi empat besar Liga Inggrus dalam empat musim terakhir serta menjadi manajer pertama yang mampu mengantarkan klub ke final Liga Champions (2018-2019).
Namun, di balik terdepaknya pelatih asal Argentina tersebut, tersiar kabar mengenai alasan yang mendasarinya.