MAKASSAR, KOMPAS.com - Arema FC babak belur dalam lawatannya ke markas PSM Makassar untuk melakoni laga Liga 1 2019.
Alih-alih mewujudkan misinya mendapatkan poin, anak asuh Milomir Seslija itu justru kalah telak dari tuan rumah.
Singo Edan, julukan Arema, kalah 2-6 ketika bertanding di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu (16/10) malam.
Arema yang berusaha meladeni permainan agresif tim tuan rumah, akhirnya harus merelakan timnya kebobolan setengah lusin gol.
Baca juga: VIDEO - PSM Makassar Vs Arema FC, Sepakan Cantik Ezra dalam Drama 8 Gol
PSM mencetak tiga gol pada paruh pertama, sebelum menambah tiga lagi pada paruh kedua. Arema hanya bisa membalas masing-masing satu gol pada babak pertama dan kedua.
Namun, kekalahan Arema sejatinya sudah terbaca sejak awal laga. Sebab, mereka beberapa kali melakukan kesalahan hingga kebobolan ketika laga belum genap lima menit.
Ferdinand Sinaga menjebol gawang Kurniawan Kartika Ajie pada menit ke-5.
“Babak pertama berjalan tidak bagus bagi Arema. Kami kemasukan tiga gol yang tidak penting dari kesalahan kami yang kehilangan fokus dan penalti,” ujar Milomir Seslija.
Tiga gol tersebut memang terlihat jelas karena kesalahan pemain Arema.
Mulai dari gol pertama ketika pemain terpeleset dan bola terserobot lawan, lantas gol berawal dari tendangan sudut dan tendangan penalti.
“Kami tidak pernah bermain seperti ini sebelumnya. Tetapi kami sudah berusaha mencetak gol dan membuat gol balasan. Pemain kehilangan bola yang membuat permainan tidak bisa berjalan dengan baik,” ungkap dia.
“Kami main dengan beberapa pemain yang berubah posisi. Meskipun kami tampil agresif, tetapi organisasi permainan kurang efektif dengan banyak pemain kehilangan fokus,” tambahnya.
Baca juga: PSM Makassar Vs Arema FC, Juku Eja Menangi Drama 8 Gol
Menurutnya, Arema seolah memberikan kemenangan yang mudah kepada PSM Makassar. Sebab, dengan banyaknya kesalahan, tim Juku Eja bisa memanfaatkan hal tersebut.
“Setiap ada yang berbuat kesalahan, tidak ada yang membantu dan memperbaiki. Ketika melawan PSM, setiap kesalahan harus ditebus dengan kekalan,” tutur pria asal Bosnia itu.
Pelatih dengan sapaan akrab Milo itu mengakui sangat kecewa dengan permainan anak asuhnya.
Bahkan, ia menyindir pemainnya yang tampil individuali dan datang ke Makassar seolah ingin bermain dengan gaya permainan Barcelona. Namun hal tersebut gagal total.
“Kami seperti datang dan maju bermain layaknya Barcelona. Bermain dengan banyak dribel dan terlihat individualis. Padahal, kami tidak pernah menyiapkan latihan dribel,” katanya.
Hasil tersebut pun mengakhiri dua kemenangan beruntun sebelumnya, setelah Arema menang atas PSS Sleman dan PSM Makassar di Malang.
Kekalahan kemarin juga menjadi awal yang buruk bagi Dedik Setiawan dkk yang harus bermain away selama tiga laga beruntun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.