Arema FC Vs PSM, Perubahan Taktik Kejutkan Milomir Seslija

MALANG, KOMPAS.com - Milomir Seslija secara explisit memuji penampilan PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan Rabu (2/10/2019) malam.

Ia menyebut PSM Makassar sukses membuatnya terkejut pada awal-awal pertandingan.

Singo Edan, julukan Arema FC, harus susah payah berkucuran keringat saat meladeni perlawanan Juku Eja, julukan PSM, dalam lanjutan Liga 1 2019.

Jual beli serangan tak terhindarkan membuat pertandingan semakin semarak.

Baca juga: Arema FC Vs PSM, Comvalius Sebut Milo Lebih Baik dari Kalezic

Pada akhirnya, Arema FC menunjukan keperkasaannya. Tim berlogo Singa Mengepal tersebut unggul melalui sundulan Sylvano Comvalius (63’) dan shooting menyusur tanah Muhammad Rafli (74’).

Milo sempat dibuat terkejut dengan skema permainan yang diusung Darije Kalezic.

Awalnya, ia menerapkan sebuah strategi untuk meredam strategi 4-3-3 yang biasa digunakan Kalezic.

Namun di luar dugaan, PSM menerapkan skema 3-4-3 pada pertandingan kali ini.

Kejutan tersebut sempat membuat Singo Edan ketar-ketir pada babak pertama.

Namun, insiden cederanya Agil Munawar pada pertengahan babak pertama menjadi titik balik.

Hilangnya pemain asal Bandung tersebut merusak skema permainan sekaligus membuka celah untuk menerapkan strategi baru.

“Kami sudah menyiapkan taktik, tetapi mereka membuat kejutan. Kami sudah menyiapkan skema untuk meredam formasi yang biasa mereka gunakan, tetapi malam ini mereka menggunakan formasi baru 3-4-3," ungkapnya.

"Mereka banyak menumpuk gelandang di lini tengah, ini sempat menjadi masalah bagi kami.”

Baca juga: VIDEO - Cuplikan Pertandingan Liga 1 2019 Arema FC Vs PSM Makassar

“Kehilangan Agil sebuah kehilangan, kami menerapkan strategi baru selepas menariknya keluar. Tetapi kondisi semakin stabil dan pada babak kedua permainan kami semakin bagus.”

Di sisi lain, hasil tersebut menjadi kemenangan pertama Arema FC atas PSM Makassar sejak dua musim terakhir.

Tanpa sungkan, ia menyebut PSM sebagai salah satu lawan paling sulit dihadapi di Kanjuruhan.

“Setelah dua musim bertanding akhirnya kami mengalahkan mereka. Secara taktik mereka adalah tim terbaik yang tampil di Kanjuruhan," ujarnya.

"Untungnya kami dapat membaca apa yang mereka rencanakan dan mengendalikan permainan."