Pertama, saat final Piala Presiden 2018 antara Persija Jakarta vs Bali United pada 17 Februari 2018.
Ketika itu, suporter Persija beramai-ramai masuk ke lapangan dan menjebol pagar tribune seusai pertandingan.
Sebelum laga Indonesia vs Malaysia, pagar tribune SUGBK juga sempat roboh saat laga Persija vs Persib Bandung, 10 Juli.
Kondisi tersebut berbeda dengan tribune SUGBK di masa lalu yang memiliki pagar yang lebih tinggi.
"Pagar tribune yang lama memang lebih tinggi sekitar 25 centimeter," ujar Winarto.
Sebelum direnovasi, tribune SUGBK dibatasi pagar besi yang bentuknya bisa dibilang menyerupai terali kandang hewan buas di kebun binatang.
Meski terkesan kurang nyaman untuk penonton, pagar besi di tribune SUGBK yang lama relatif lebih kokoh dan sulit dipanjat.
Baca juga: Pasca-rusuh Suporter Indonesia, Imam Nahrawi Temui Menpora Malaysia dan Minta Maaf
Pascakericuhan dalam laga Indonesia vs Malaysia, Kompas.com sempat berupaya meminta pendapat pelatih timnas kita, Simon McMenemy mengenai sudah layakkah tribune tanpa pagar di Indonesia.
Sayangnya, McMenemy tak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut.
Menurutnya, suporter Indonesia adalah salah satu suporter terbaik di dunia, namun juga bisa jadi suporter yang terburuk.
"Saya di sini tamu. Saya sudah bangga jadi perwakilan dapat kesempatan jadi pelatih timnas Indonesia," kata McMenemy.
"Namun, buat menjawab apakah sudah layak atau tidak, atau budaya Indonesia seperti apa saya tidak bisa menjawab," ucap pria asal Skotlandia itu.
Berkaca ke Inggris
Pagar pembatas tribune sebenarnya merupakan sesuatu yang sudah lama ditinggalkan di Inggris.
Pascatragedi Hillsborough tahun 1989, FA melakukan standarisasi stadion, yang di dalamnya meniadakan pagar pembatas tribune.