Messi Dianggap Penyebab Kepergian Coutinho

KOMPAS.com - Legenda timnas Brasil, Rivaldo, secara tersirat menyebutkan bahwa Lionel Messi menjadi alasan utama Philippe Coutinho hengkang dari Barcelona.

Philippe Coutinho hijrah dari Liverpool ke Barcelona pada Januari 2018 lalu.

Nilainya yang mencapai 145 juta euro (sekitar Rp2,2 triliun) menjadikannya permain termahal yang pernah didatangkan Balugrana.

Baca juga: Coutinho Datang, Sanches Disarankan Hengkang

Akan tetapi, harga mahal itu tidak sebanding dengan kontribusi Coutinho di lapangan.

Selama 1,5 musim di Camp Nou, pemain asal Brasil itu "hanya" mencetak 21 gol dan 11 assist dari 76 pertandingan bersama Barcelona di berbagai ajang.

Namanya pun kerap menjadi bahan ejekan, bahkan oleh pendukung Barcelona sendiri.

Situasi ini membuat Coutinho tidak nyaman dan akhirnya pemain 27 tahun itu sepakat untuk "disekolahkan" di Bayern Muenchen selama satu musim masa peminjamaan dengan opsi permanen setelahnya.

Baca juga: Coutinho Tak Sabar Raih Banyak Trofi Bersama Bayern Muenchen

Kepindahan Coutinho dari Barcelona ke Bayern Muenchen itu disesali oleh legenda Barcelona sekaligus timnas Brasil, Rivaldo.

“Saya selalu percaya Philippe Coutinho memiliki kemampuan sukses di Barcelona, namun banyak hal memakan waktu terlalu lama dan kedua pihak sepakat dengan transfer ke Bayern Muenchen,” kata Rivaldo kepada Betfair.

"Saya sedikit kecewa dengan kegagalannya menembus skuat utama, tapi itu pilihannya untuk pindah karena ia tidak bahagia dan tidak percaya diri," Rivaldo menambahkan.

Akan tetapi, Rivaldo memahami keputusan Coutinho angkat kaki dari Barcelona.

Sosok Lionel Messi yang begitu sentral disebut-sebut sebagai biang keladinya.

Baca juga: Berita Transfer, Barcelona Sepakat Pinjamkan Coutinho ke Bayern

"Tidak pernah mudah untuk mendapatkan posisi jika Anda di tim di mana Lionel Messi terus-menerus mengambil semua kesempatan dan tanggung jawab," ujar Rivaldo.

"Bintang Argentina itu pemimpin tim dan akan terus bermain di level terbaiknya selama tiga atau empat tahun lagi sehingga sulit untuk melihat pemain lain bersinar dalam performa terbaik mereka di Barcelona," Rivaldo mengakhiri.