KOMPAS.com - Megabintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, menyebut 2018 adalah tahun terburuk dalam hidupnya.
Hal itu dilontarkannya menanggapi kasus dugaan pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya.
Ronaldo dituduh memperkosa seorang wanita di Las Vegas yang disebut terjadi sekitar 10 tahun yang lalu.
Tetapi ia akhirnya bebas dari dakwaan karena tak ada bukti yang kuat.
"2018 mungkin adalah tahun terburuk saya, secara pribadi," kata Ronaldo kepada TVI TV Portugal.
Ronaldo menyatakan sangat tidak nyaman membicarakan kasus tersebut.
Namun, ia pada akhirnya harus bersuara saat orang-orang mulai menyerang kehormatannya.
Pada akhirnya, Ronaldo senang tak terbukti bersalah.
Baca juga: Ronaldo Diminta Tes DNA Terkait Dugaan Kasus Pemerkosaan
"Ketika orang-orang mempertanyakan kehormatan Anda, itu menyakitkan, itu sangat menyakitkan," ujar penyerang Juventus itu.
Dalam kasus peleceahan seksual ataupun pemerkosaan, korban biasanya tidak disebutkan namanya oleh media.
Namun, dalam kasus Ronaldo, terduga korban justru memberi persetujuan melalui pengacaranya untuk disebutkan namanya.
Wanita yang diketahui sempat menuduh Ronaldo telah memperkosanya adalah Kathryn Mayorga. Kejadiannya disebut terjadi sekitar tahun 2009.
Mayorga juga diketahui sempat menyebut pihak Ronaldo memaksanya tutup mulut dengan imbalan 375.000 dollar AS, atau setara sekitar Rp 5,9 miliar.
Ronaldo bukanlah satu-satunya superstar yang sempat terseret tuduhan pemerkosaan.
Kejadian serupa juga sempat dialami bintang Brasil, Neymar Jr.
Kasus berawal saat seorang model asal Brasil, Najila Trindade, mengaku telah diperkosa Neymar di sebuah hotel di Paris, Perancis, Mei 2019.
Baca juga: Terlibat Pemerkosaan Tahun 2013, Robinho Divonis 9 Tahun Penjara
Neymar membantah pengakuan Trindade dan balik menuduh sang model ingin memerasnya.
Neymar bahkan sempat merilis sebuah video berdurasi 7 menit untuk mengklarifikasi tuduhan pemerkosaan.
Dalam video itu, Neymar sampai memperlihatkan pesan Whatsapp yang dia klaim milik sang model.
Neymar merasa harus mempublikasikannya karena untuk membuktikan bahwa semua tuduhan yang dilontarkan Trindade tidak benar.
Seperti kasus Ronaldo, penyelidikan terhadap Neymar pada akhirnya tak dilanjutkan karena tak cukup bukti.
Trindade juga mendapatkan gugatan dari polisi atas pernyataannya yang menyebutkan institusi aparat itu telah berbuat korup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.