Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federer Menyesal Gagal Menang Lawan Djokovic pada Final Wimbledon 2019

Kompas.com - 15/07/2019, 17:20 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Ada penyesalan dalam diri petenis putra asal Swiss, Roger Federer, setelah menelan kekalahan dari Novak Djokovic pada final Wimbledon 2019. Ini membuat dia gagal menambah koleksi gelar grand slam.

Babak final Wimbledon 2019 pada nomor tunggal putra menghadirkan laga seru nan memukau. Duel Roger Federer dan Novak Djokovic berlangsung hingga lima set.

Federer sebenarnya sudah unggul 8-7 (40-15) pada set kelima atas rivalnya dari Serbia tersebut.

Meski sempat kembali berduel sengit, Federer kembali mengantongi dua break point saat kedudukan 11-11. Akan tetapi, Federer gagal.

Baca Juga: Kalahkan Federer dalam 4 Jam 57 Menit, Djokovic Juarai Wimbledon

Kesempatan justru berhasil dimanfaatkan oleh Djokovic yang juga bertarung habis-habisan. Pemain nomor satu dunia ini justru membalikkan keadaan dan kemudian membukukan kemenangan 7-6 (5), 1-6, 7-6 (4), 4-6, 13-12 (3).

Kekalahan tersebut sekaligus mengubur impian Federer untuk mengantongi gelar kesembilan Wimbledon. Mantan pemain nomor satu dunia ini pun belum bisa menambah koleksi trofi grand slam-nya menjadi 21.

Seusai pertandingan final tersebut, pemain yang kini berusia 37 tahun itu tak bisa menyembunyikan rasa penyesalannya.

"Saya tidak tahu apa yang saya rasakan saat ini, saya tidak bisa mempercayai hal itu (nyaris menang)," ujar Federer, dikutip BolaSport.com dari laman BBC.

"Saya selalu berusaha memaksakan diri untuk menatap hasil ini dari sisi lain yang lebih baik. Tetapi, hal seperti itu sejatinya sangat sulit setelah kehilangan kesempatan seperti tadi," kata dia menambahkan.

Final Wimbledon 2019 tersebut pun menjadi final nomor tunggal paling lama sepanjang sejarah penyelenggaraan babak final Wimbledon lantaran berdurasi selama empat jam 57 menit.

Tak cuma itu, laga Federer versus Djokovic pun menjadi pertandingan final Wimbledon perdana yang menyajikan laga tie-break lima set.

Bagi Federer, kekalahan dari pertandingan terlama bukan kali ini saja dialaminya.

Baca Juga: Final Wimbledon 2019, Rekor Pertemuan Roger Federer Vs Novak Djokovic

Sebelumnya, dia juga pernah menderita kekalahan setelah melakoni duel alot selama empat jam 48 menit kontra Rafael Nadal (Spanyol) pada final Wimbledon 2008.

Meski gagal meraih titel Wimbledon 2019, hingga saat ini Federer masih memegang rekor peraih grand slam terbanyak dengan raihan 20 gelar.

Di belakang dia ada dua rival beratnya, Rafael Nadal dan Djokovic. Nadal, yang tahun ini juara French Open di Roland Garros, mengantongi 18 gelar grand slam sedangkan Djokovic 16 gelar.

Novak Djokovic menjadi juara Wimbledon 2019 untuk nomor tunggal putra seusai mengalahkan Roger Federer dalam pertarungan 5 set, 14 Juli 2019. AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS Novak Djokovic menjadi juara Wimbledon 2019 untuk nomor tunggal putra seusai mengalahkan Roger Federer dalam pertarungan 5 set, 14 Juli 2019.

Para petenis top masih memiliki satu kesempatan meraih gelar grand slam pada tahun ini. Mereka bakal tampil dalam turnamen US Open 2019 yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, 26 Agustus hingga 8 September.

Federer tetap punya potensi juara dalam grand slam lapangan keras tersebut. Sepanjang kariernya, dia lima kali jadi juara di sana (2004, 2005, 2006, 2007, 2008).

Djokovic pun tetap jadi favorit. Sang juara bertahan tiga kali juara US Open pada 2011, 2015 dan 2018.

Sementara itu, Nadal pun sudah tiga kali juara US Open. Si kidal asal Spanyol ini meraih gelar di sana pada 2010, 2013 dan 2017. (Nestri Yuniardi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com